BNews-DUKUN- Kisah seorang anak piatu Aprilia Anisa Putri, 7 dan anak tukang ojek dari daerah Kecamatan Dukun yang menderita sakit dan tidak sadarkan diri hingga dirujuk ke Rumah Sakit Karyadi Semarang sempat viral di sosial media.
Salah satu kerabatnya Wibowo, 33 menceritakan sebenarnya anak ini sebelumnya belum pernah menderita sakit separah ini, namun kemarin sebelum dirujuk ke rumah sakit muntilan anak ini menederita demam dan kejang-kejang. “ Badan panas dan sempat dibawa ke Puskesmas Dukun untuk berobat dan sudah mendingan, namun selang sehari pada Jumat, 3 Agustus 2017 badannya panas lagi dan kejang-kejang bahkan sampai tak sadarkan diri, kemudian langsung dirujuk ke RSU Muntilan untuk penanganan lebih lanjut dan melakukan diagnosa penyakit sebenarnya,” jelasnya.
Anak ini dirujuk ke RS Karyadi Semarang karena dari pihak RSU Muntilan terkendala alat medisnya pada Sabtu,4 Agustus 2017, karena menurut hasil diagnosanya anak ini menderita penyakit radang otak. “ Bahkan dalam perjalanan ke RS Karyadi Semarang menggunakan Ambulance RSU Muntilan sempat kejang enam kali, hingga tak sadarkan diri sampai semarang ,”imbuhnya.
Aprilia Anisa Putri merupakan anak kedua dalam keluarga Widodo, Ibunya sudah meninggal dunia berapa tahun yang lalu karena penyakit TBC. Kakaknya Reza Oktaviani yang masih sekolah kelas 3 di SMP N 1 Dukun ini juga ikut menunggu Nisa di RS Karyadi.
” Untuk saat ini anak tersebut menjalani proses pengobatan menggunakan Kartu Indonesia Sehat sehingga biaya sudah ditanggung pemerintah,” terangnya.
Berita Lainnya
Kepala Dusun Gadingan Desa Banyubiru Asrori, 48 menjelaskan pihak aparatur desa sudah siap semua termasuk KIS tersebut. “ Untuk biaya operasional keluarga untuk merawat di RS Karyadi Semarang sudah ada dana social kampung yang sudah disiapkan juga,” paparnya.
“ Sebenarnya tidak ada masalah soal proses pengobatan anak ini, tinggal sekarang kita semua berdoa untuk kesembuhan Nisa,” imbuh Asrori.
Kepala Desa Banyubiru Wintoro menjelaskan bahwa kami pihak desa siap membantu jika memang dibutuhkan, terutama soal urusan administrasi social. “ Melihat informasi yang berdar tersebut terkesan dari pihak pemerintah tidak ada kepedulian kepada warganya. padahal sudah jelas KIS saja dapat, dan dana social dusun melalui kepala dusun sudah ada jadi sebenarnya tidak ada masalah,” pungkasnya. (BSN)