Ganjar : Urus Pajak Kendaraan di Jateng Makin Mudah
BNews—DEMAK – Saat menghadiri sosialisasi Kepatuhan Pembayaran Pajak Kendaraan Bersama Tim Penggerak PKK di Kabupaten Demak, Rabu (27/2/2019), Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendengar pengakuan seorang ibu-ibu yang menunggak pajak mobil selama dua tahun dari seorang. Yang mengagetkan, ibu-ibu itu ternyata calon anggota legislatif kabupaten Demak.
Kejadian bermula saat Ganjar berdialog dengan Tim Penggerak PKK Kabupaten Demak di Gedung Perserikatan Haji Jl Diponegoro Demak. Ganjar minta anggota Tim Penggerak PKK turut aktif melakukan sosialisasi pembayaran pajak. Terlebih Kabupaten Demak, tunggakan pajak kendaraan bermotornya mencapai Rp30 miliar.
Sebelum melanjutkan anjurannya, Ganjar menanyakan kepemilikan kendaraan bermotor, dan jawaban semua hadirin kompak, tidak ada yang tidak memiliki kendaraan bermotor. Bahkan ada yang punya lebih dari satu kendaraan. Pertanyaan Ganjar berlanjut, apakah ibu-ibu yang hadir di sini patuh membayar pajak kendaraannya.
“Ada yang telat bayar pajak?” kata Ganjar.
Ada sekitar tiga ibu-ibu yang mengangkat tangan. Sri Rejeki, salah satunya. Dia mengatakan punya dua motor dan satu mobil. Untuk sepeda motor, dia mengaku selalu taat membayar pajak. Namun untuk pajak mobil, dia telat selama dua tahun.
“Telat dua tahun, Pak. Karena untuk kebutuhan sehari-hari dan biaya pendidikan anak,” katanya.
Meski demikian, Sri mengaku saat ini telah memproses balik nama, karena nomor polisi kendaraannya wilayah eks keresidenan Pekalongan. Tapi dia mengeluh lamanya waktu untuk memproses balik nama, bahkan mencapai lima bulan.
“Wah biro jasa kok. Urus sendiri lebih cepat, hanya lima menit!” kata Ganjar.
Pengakuan Sri yang menggunakan biro jasa untuk proses balik nama tersebut mendapat sorakan dari rekan-rekannya di PKK Demak. Menurut mereka, Sri semestinya bisa mengurus sendiri hal itu. Apalagi dia seorang calon anggota legislatif. “Dia caleg pak,” ceteluk salah seorang ibu-ibu.
“Lho sampeyan ki caleg to. Lho piye Iki. Caleg kok ora bayar pajak. Tapi ora masalah, Bu Sri jujur. Ternyata duite pajek telas buat baliho,” kata Ganjar yang disambut tawa ibu-ibu.
Ganjar mengatakan, jika Sri ingin cepat mengurus balik nama, di acara tersebut hadir Kepala Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Jawa Tengah, Tavip Supriyanto. “Kalau pengen cepat ini ada kepala dinas dan kepala bagian. Sini, Bu. Ini ditolong. Bu Sri silakan catat nomor handphone ibunya ini,” katanya.
Kepada Sri, Ganjar menegaskan tidak susah menyelesaikan masalah, apalagi soal pajak. Asal ada niatan dan pemahaman terhadap kewajiban sebagai pemilik kendaraan bermotor. Karena, uang dari hasil pajak juga akan kembali dinikmati oleh masyarakat.
“Setiap pajak kendaraan 30 persen kembali ke kabupaten kota. Tapi apakah cukup? Tidak. Nah sekarang bareng-bareng intensifkan penarikan pajak. Makanya ini ibu-ibu PKK ikut mensoalisasikan Kepatuhan Pembayaran Pajak Kendaraan agar bayar pajak makin gampang,” katanya. (lhr/bn1)