BNews–MUNGKID– Paguyuban Penggemar Ayam Jago Indonesia (Papaji) menggelar acara kompetisi tarung ayam jago di Stadion Gemilang Kabupaten Magelang, kemarin. Even ini menuai pro kontra meski panitia menyatakan kegiatan itu legal dan mendapatkan ijin dari kepolisian dan Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Tengah.
Ketua Papaji Pusat Hendro Cahyono mengatakan Papaji terus mengkampanyekan program kompetisi ayam yang ilegal. Sehingga, tidak ada lagi perjudian sambung ayam di kalangan masyarakat.
Menurutnya, Papaji menyiapkan sistem yang memenuhi standart operasional prosedur kejuaraan tarung. Dimana, dalam setiap kejuaraan, pihaknya menyiapkan dokter hewan, mengatur pertandingan yang ditentukan oleh wasit bersertifikat.
“Dalam pertandingan, waktu juga dibatasi. Dan yang menentukan menang kalah adalah wasit. Seperti kejuaraan tinju,” papar dia.
Selain itu, pihaknya juga memiliki program perawatan ayam yang sesuai dengan ilmu kesehatan hewan. “Jadi jika bergabung dengan kita itu tidak main-main ada sistem yang kita siapkan dan itu legal,” paparnya.
Dia menambahkan, bahwa tarung ayam sudah menjadi tradisi nenek moyang Bangsa Indonesia sejak jaman dahulu. “Maka kita ingin memberikan wadah melestarikan warisan budaya itu dengan jalur yang baik pula,” tutur dia.
Papaji, kata dia, juga mengusung misi memajukan perekonomian masyarakat, selain menambah saudara sesama pencinta ayam jago aduan. ’’Terkait pengembangan ekonomi kerakyatan, anggota komunitas pencinta ayam jago petarung ini, banyak dari mereka yang berlatar pekerjaan perajin sangkar, kandang ayam, atau tas ayam,” paparnya. (bsn/bn1)