BNews–GRABAG– Jumlah korban meninggal akibat banjir bandang Sungai Ndaru Hulu Sungai Elo di Dusun Nipis Desa Sambungrejo Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang terus bertambah. Data terakhir menyebutkan korban meninggal mencapai 5 orang dan 5 lainnya masih dalam pencarian.
Proses pencarian sendiri dihentikan pukul 21.30 malam ini. Cuaca dan kondisi Medan yang berat membuat tim gabungan harus menghentikan pencaeian korban.
Informasi di lapangan menyebutkan jika beberapa korban hilang dimungkinkan tertimpa reruntuhan bangunan. “Kemungkinan besar ada korban tertimpa tembok Rumah,” kata Heli Gembel relawan SAR Kabupaten Magelang.
Lima korban meninggal tersebut diketahu adalah Sutar (50), Sumisah (60), Mirah (30), Slamet (60), dan balita anak dari Ibu Aryanti. Lima orang hilang dan masih dalam pencarian adalah Deni (suami Ibu Aryanti), Fazia (anak sulung Ibu Aryanti), Mardiyah, anak dari Ibu Mardiyah, dan Bu Par (pembantu Ibu Aryanti). Sedangkan tiga orang luka berat adalah Nanda (13), Malan (30), dan Aryanti.
Aryanti adalah bidan desa yang berhasil dievakuasi di reruntuhan rumah dinas bidan sedangkan anak dan pembantunya belum berhasil ditemukan. BPBD Kabupaten Magelang bersama BNPB, TNI, Polri, Basarnas, Dinas PU, Dinas Kesehatan, Damkar, PMI, komunitas relawan dan lainnya bersama masyarakat melakukan penanganan darurat.
Posko Aju didirikan di Majelis Tafsir Al Qur’an Dusun Temon Desa Tlogorejo Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang. Truk dapur umum BPBD Magelang telah ke posko untuk mendirikan dapur umum. Tim dari Dinas Kesehatan bersiap untuk memberikan pelayanan kesehatan.
BPBD Provinsi Jawa Tengah, BPBD Boyolali, BPBD Temanggung, BPBD Klaten dan BPBD Wonosobo mengirimkan bantuan personil dan logistik untuk membantu penanganan darurat. BNPB dan BPBD Jawa Tengah memberikan pendampingan penanganan darurat BPBD Magelang.
Alat berat sudah berada di lokasi. Tim SAR gabungan masih melanjutkan pencarian korban hingga malam ini. Kendala adalah cuaca hujan, lumpur dan gelap karena sudah mal am hari. (bn1/bsn)
Berita Lainnya