BNews–MUNGKID- Kader PKB Kabupaten Magelang diminta untuk segera mendeklarasikan diri menjadi calon bupati dalam Pilkada 2018 mendatang. Nama tersebut, kemudian akan disurvei secara internal lalu dibahas bersama para ulama untuk ditentukan.
Hal itu diungkapkan oleh Sekjen DPP PKB Abdul Kadir Karding, kemarin. Menurutnya, dalam proses penentuan calon bupati pihaknya akan menggandeng ulama.
Intinya menang atau kalah harus bersama-sama. PKB dan Kyai harus bersama,” tambah Karding.
Usai lebaran ini, Karding berharap ada nama kader PKB yang mulai dimunculkan. Nama tersebut biar dinilai oleh masyarakat. “Nanti setelah muncul maka kita akan lakukan survei internal. Setelah itu akan kita bahas bersama-sama dengan para kyai untuk dimintakan restu. Setelah itu akan kita tetapkan nama itu,” kata dia.
Karding menegaskan bahwa syarat utama seorang tokoh yang ingin menjadi kepala daerah lewat PKB adalah mau memperjuangkan NU dan PKB. Jika tidak memenuhi syarat ini maka PKB tidak akan mengusung calon tersebut.
“Syarat utama calon bupati PKB adalah kesediaan memperjuangkan NU-PKB. Sudh saatnya kader NU memimpin daerah dengan menjadi bupati,” kata Karding dalam Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspinca) DPC PKB Kabupaten Magelang di Kantor DPC PKB, kemarin.
Ketua DPC PKB Kabupaten Magelang Suwarsa mengatakan Muspincab membahas berbagai persoalan strategis partai dalam rangka menyongsong Pilkada 2018. Dijelaskan ada beberapa poin yang dikaji diantaranya strategi PKB menghadapi Pilkada 2018 dan menyusun tahapan pilkada internal PKB.
Dalam acara tersebut hadir sejumlah kyai dan dewan Syuro PKB. Nampak pula sejumlah anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Magelang dari Fraksi PKB dan Wakil Bupati Magelang HM Zaenal Arifin. (bn1)