BNews—MUNGKID—Kegiatan lelang proyek di Kabupaten Magelang semakin tidak sehat. Bagaimana tidak, dalam sejumlah kegiatan pemenang lelang menawar pekerjaan dengan menurunkan harga lebih dari 30 persen dari nilai pagu.
Beberapa kegiatan yang akan dikerjakan yang mengalami penurunan drastis diantaranya pembbangunan Jembatan Srowol di atas Kali Pabelan. Pembangunan di lelang di LPSE sebesar Rp 8,6 miliar. Namun pemenang lelang PT Sempalan Jati berhasil menawar hingga Rp 5,9 miliar.
Tidak hanya itu, banyak penyedia jasa yang berani menawar pekerjaan melebihi kewajaran. ”Kalau wajar itu ya nilainya turun maksimal 20 persen. Ini banyak yang lebih dari itu dan saya nilai itu tidak logis,” kata Wakil Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Magelang Gunawan Sugiharno, siang tadi.
Beberapa proyek yang mengalami penurunan penawaran signifikan di antaranya Bendungan Irigasi Cabean sebesar 24,5 persen. Bendungan Semali 24,5 persen, Bendungan Kajor Semedi 24,02 persen.”Makanya saya dorong DPU PR untuk evaluasi cermat. Mulai dihitung dari harga satuan barang harga upah dan lain sebagainya untuk menjaga kualitas pembangunan,” papar dia.
Selain itu, kata Politisi PKB ini, hal ini membuat persaingan bisnis di Kabupaten Magelang tidak sehat. ”Banyak penyedia jasa yang mengeluh,” papar dia.
Berita Lainnya
Gunawan menyebut tidak rasionalnya penawaran itu akan berakibat pada kualitas bangunan. Pasalnya, dalam sebuah proyek setiap penyedia jasa bisa mendapatkan keuntungan resmi sebesar 10 persen. Maka jika penawaran lebih dari 20 persen maka hanya terseddia 70 persen anggaran untuk kegiatan pembangunan.(bsn)