16 ODGJ Terkonfirmasi Positif Dirawat Di RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang
BNews–MAGELANG– Siapa bilang Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) tidak bisa terpapar covid-19. Ternyata ODGJ bisa terpapar juga, seperti yang sedang dirawat di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang.
Terdapat belasan ODGJ dikonfirmasi positif Covid-19. Dan kini mereka sedang dirawat di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang, Jawa Tengah.
Mereka diantar oleh keluarga masing-masing dengan gejala ringan hingga sedang. “Sekarang ada 16 orang sahabat jiwa (ODGJ) kita yang positif Covid-19, mereka dirawat di bangsal khusus yang berbeda dengan pasien umum. Hal ini agar mereka lebih nyaman dana tenang,” ungkap Direktur Utama RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang, dr. Eniarti. (9/7/2021). dikuitip kompas.
Ia juga mengungkapkan, bahwa pasien Covid-19 ODGJ diduga terpapar dari klaster keluarga, bukan klaster rumah sakit.
Rata-rata saat tiba di rumah sakit, mereka sudah mengalami gejala ringan sampai sedang.
Dalam hal perawatan, lanjut Eniarti, pasien ODGJ tidak jauh berbeda dengan pasien umum.
Eniarti menyebutkan, rumah sakit yang dipimpinannya memang pusat pelayanan medis dan kejiwaan sehingga seluruh pasien harus mendapatkan fasilitas tersebut.
DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)
“Kami memang spesialis itu (kejiwaan), bagaimana kami lakukan interaksi dengan sahabat jiwa kami, bukan malah dijauhi,” tuturnya.
Ia menambahkan, RSJ Prof. Dr. Soerojo telah ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan lini 2 penanganan Covid-19 sejak Maret 2020 lalu, atau sejak awal pandemi Covid-19.
Oleh karena itu, sebanyak 40 persen kapasitas rumah sakit dikonversi menjadi pelayanan Covid-19. Mulai dari bangsal, tenaga medis, peralatan medis, obat-obatan dan lainnya.
“Sekarang sudah 50 persen kapasitas kita sudah dikonversi untuk pelayanan Covid-19. Dari 440 tempat tidur (TT), sebanyak 220 di antaranya untuk pasien Covid-19 yang terdiiri dari 30 TT untuk ICU/HCU dan sisanya untuk ruang isolasi,” papar Eniarti.
Sejak kasus aktif meningkat pada Juni-Juli 2021 ini, bed occupancy rate (BOR) RSJ Prof. Dr. Soerojo menyentuk angka 85 – 100 persen. Hak itu, baik di ruang ICU/HCU maupun isolasi.
Untuk mengantisipasi kapasitas yang overload, pihaknya menyeleksi pasien baru yang masuk di IGD setempat berdasarkan gejala pasien.
“Kita seleksi dulu, pasien dengan kriteria gejala sedang, berat dan kritis kami lakukan perawatan (inap). Tapi kalau ringan, kami edukasi masyarakat agar isolasi mandiri di rumah atau terpusat. Di Magelang ini tempat isolasi terpusat sudah baik,” pungkasnya. (*)