84 Objek Wisata di Jateng Ditutup Saat Libur Nataru, Berikut Daftar Lokasinya
BNews—JATENG—Selama libur Natal dan Tahun Baru 2021 sejumlah objek wisata di Provinsi Jawa Tengah, ditutup. Langkah tersebut untuk meminimalisir potensi penyebaran Covid-19.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah Sinung Nugroho Rachmadi. Dia menyebut, sebanyak 84 dari 690 objek wisata yang ada di Jateng akan tutup selama libur Natal dan Tahun Baru 2021.
Sejumlah objek wisata tersebut berada di tujuh kabupaten atau kota. ”Mereka ada yang menutup sebagian tempat wisata dan ada juga yang menutup seluruh tempat wisatanya,” katanya, Sabtu (26/12/2020). Dikutip dari Republika.co.id.
Dia menyebut, 84 objek wisata tersebut tersebar di Kabupaten Purworejo 27 objek wisata, Kudus (17), Rembang (10), dan Wonogiri (17). Sedangkan daerah yang menutup sebagian objek wisatanya, yakni Jepara (9), Surakarta (1), dan Pemalang (3).
”Hal itu kebijakan pemda dan kami menyambut baik. Itu merupakan langkah kebijakan lokal artinya bersamaan dengan itu perilaku wisatawan atau masyarakat perlu didorong agar kesadaran mereka berwisata pun harus dibarengi dengan kesadaran protokol kesehatan,” katanya.
Lebih lanjut, Sinung menyampaikan bahwa ada objek wisata yang tutup hanya saat akhir pekan saja. Sementara hari kerja tetap buka seperti di Pemalang. Namun ada yang tutup mulai 24 Desember 2020 hingga 3 Januari 2021, yakni di Kabupaten Purworejo.
”Hal ini tidak apa-apa, merupakan suatu kebijakan yang mungkin tidak populis, tetapi kami bisa mengerti. Daerah yang lain secara kontekstual tergantung pada kebijakan pemerintah daerah. Bagi yang tetap buka harus memperketat protokol kesehatan,” katanya.
Terkait pelaksanaan tes cepat antigen di kawasan objek wisata, kata Sinung, program tersebut sangat berpengaruh pada animo wisatawan. Namun kepentingan masyarakat jauh lebih utama dan lebih prioritas untuk mengedepankan protokol kesehatan demi kepentingan bersama.
”Untuk apa ketika kita memanfaatkan libur akhir tahun, Natal dan Tahun Baru kalau kemudian angka pandemi COVID-19 belum bisa kita turunkan,” pungkasnya. (mta)