BNews–DUKUN– Tradisi mboyong pengantin dengan arak-arakan mulai luntur saat ini. Namun, oleh warga Dusun Grogolan Desa/Kecamatan Dukun tradisi itu kembali dihidupkan.
Adalah pasangan pengantin Erna Setyawan dan Devi Widianti yang mempelopori tradisi itu. Mereka diboyong dengan jalan kaki dengan menyertakan berbagai rombongan warga berpakaian adat.
Tak hanya diarak dengan berjalan kaki saja,namun dengan iringan pasukan berkuda, rombongan menggunakan pakaian adat jawa lama serta iringan musik rebana. Untuk pengantin dan keluarga naik dokar yang hiasi cukup meriah.
Berita Lainnya
Dimas Purbo selaku konseptor acara ini merangkan bahwa rombongan berjalan sejauh kurang lebih 2 km dengan iring-iringan kebudayaan jawa dipadu music religi. “Selain nguri-nguri kebudayaan jawa lama,hal ini juga untuk memperkenalkan kembali kalau jaman dulu masyarakat Dukun khususnya saat pernikahan mendapat pasangan satu desa atau tetangga desa di arak seperti ini,” katanya.
Iring-iringan yang sempat menutup jalan selama 30 menit ini tidak menjadi masalah bagi pengguna jalan Muntilan-Dukun,dikarenakan sekalian menjadi tontonan yang sudah jarang ada di wilayah sini. Iring-iringan yang diikuti ratusan pengombyong pengantin menggunakan budaya jawa lama ini menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat sekitar yang rami-ramai menonton di pinggir jalan. (bsn)