Begini Kabar Terbaru Pembangunan Tol Jogja-Bawen
BNews—BOROBUDUR—Pembangunan proyek Tol Jogja-Bawen dimulai dengan pendatanganan sejumlah perjanjian. Yakni perjanjian pengusahaan jalan tol, perjanjian penjaminan dan perjanjian regres pada proyek kerjasama pemerintah dan badan usaha jalan tol Yogyakarta-Bawen.
Perjanjian dilakukan oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Kepala Badan Pengatur Tol (BPJT) Kementrian PUPR Danang Parikesit, Direktur Utama PT PII Muhammad Wahid Sutopo dan Direktur utama PT Jasamarga Jogja Bawen Mirza Nurul Handayani.
Lokasi penandatanganan perjanjian di area Marga Utama, Kawasan Candi Borobudur, Magelang, Jumat (13/11/2020). Diketahui, berdasarkan Data Kementerian PUPR, proyek tol ini memiliki panjang 75,82 kilometer dan masa konsesi selama 40 tahun.
Rencananya proyek ini ditargetkan tuntas dan dapat beroperasi pada 2023 mendatang. Jalan tol ini akan terhubung dengan jalan tol Semarang-Solo dan Solo-Yogyakarta-YIA Kulon Progo.
Basuki menyebut wilayah Yogyakarta, Solo dan Semarang (Joglosemar) adalah strategi pengembangan wilayah. Selain itu ada Jadebotabek-Punjur di Jawa Barat dan Gerbang Kertasusila di Jawa Timur.
”Konsep Joglosemar sudah lama dirancang. Dengan adanya tol yang menjadi angan-angan Joglosemar akan menjadi kenyataan. Kawasan Joglosemar akan terintregasi dengan jalan tol ini, InsyaAllah tahun 2023, jadi,” katanya, Jumat (13/11/2020).
Basuki menyebut, Tol Jogja-Bawen akan dilengkapi dengan tunnel yang lokasi potensialnya terdapat di antara Ambarawa dan Temanggung. ”Saya tidak ingin merusak kawasan Banaran. Kita punya (Tol) Semarang-Solo itu ngepras bukit. Itu tidak akan saya ulangi di Bawen-Jogja ini,” terang dia.
Sebagai informasi, Tol Jogja-Bawen ini dikerjakan oleh konsorsium PT Jasa Marga (Persero) Tbk dengan saham mayoritas sebesar 60 persen. PT Waskita Karya (Persero) Tbk sebesar 12,5 persen, PT Adhi Karya (Persero) Tbk sebesar 12,5 persen. KemudianPT Brantas Abipraya (Persero) sebesar 2,5 persen dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk sebesar 12,5 persen. (mta)
Semoga pembangunan jalan tol Jogja – Bawen lancar dan terutama warga yg terkena dampak (khusus) lahan, mendapat ganti untung yg memadai.