Begini Rangkaian Kegiatan Yang Dilakukan Sebelum Nyepi di Magelang
BNews—MAGELANG— Pada Minggu (14/3/2021) umat Hindu akan merayakan Hari Suci Nyepi atau Tahun Baru Saka 1943. Dalam perayaan tersebut, ada beberapa ritual lain yang dilakukan baik sebelum maupun sesudah Nyepi.
Ritual sebelum Nyepi salah satunya adalah upacara Melasti dan Mecaru atau Tawur Agung. Umat Hindu di wilayah Magelang mengadakan upacara Melasti dan Mecaru atau Tawur Agung pada Sabtu (13/3/2021).
Mengingat saat ini masih dalam situasi pandemi Covid-19, upacara tersebut diikuti oleh sejumlah peserta yang terbatas. Upacara Melasti yang digelar di Desa Lebak Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang hanya diikuti lima orang saja. Sementara Mecaru atau tawur Agung yang berlangsung di Pura Wira Bhuana di Panca Arga Komplek Akmil, hanya diikuti 80 umat saja.
“Tahun ini kita melaksanakan sak Madyo atau tidak kecil juga tidak besar, karena masih pandemi Covid-19,” kata Ketua Parisadha Hindu Dharma, Gde Suwarti.
Dia menjelaskan, upacara Melasti dipimpin Jero Mangku Surono untuk mengambil air suci di lereng Gunung Andong. Meskipun hanya lima orang, kata Gde Suwarti, tidak mengurangi kesakralan dari Melasti itu sendiri.
”Melasti dilaksanakan di Tuk Mas, karena Magelang jauh dari laut. Dipilihnya lokasi itu, sebab Tuk Mas merupakan peninggalan zaman kerajaan Hindu abad 6 sampai 7 Masehi. Dalam prasasti yang ada di tuk tersebut disebutkan, sumber air yang mengalir seperti aliran sungai Gangga,” jelas dia.
Download Aplikasi Borobudur News (Klik Disini)
Terkait Melasti, Gde Suwarti menyebut tujuan dilakukan upacara itu agar alam raya beserta isinya di dunia ini terjaga kelestariannya dan dijauhkan dari segala malapetaka.
”Usai Melasti kemudian melaksanakan Mecaru. Yakni upacara untuk menjaga keharmonisan antar manusia. Serta merawat lima unsur alam, yakni tanah, air, udara, api dan ether atau langit. Upacara ini dipimpin Jero Mangku Anak Agung Alit,” ungkapnya.
Kemudian umat melakukan sembahyang memohon kepada Sang Hyang Widi di dalam pura menyambut hari Raya Nyepi 1943 Caka/2021. Dalam sembahyang ini, umat duduk dengan khidmat dan memohon agar saat melaksanakan Catur Brata Penyepian, umat bisa mendapatkan anugrah.
Dilangsungkan pula pemercikan air suci kepada umat yang dilakukan oleh dua orang wanita menggunakan janur atau daun kelapa.
Tambah Gde Suwarti, umat Hindu akan melaksanakan Catur Brata Penyepian pada Minggu (14/3/2021). Dimana umat tidak menyalakan api dan bukan hanya itu saja, namun juga bisa memadamkan emosi diri.
”Umat Hindu juga tidak bepergian, bersenang-senang dan mengurangi hal yang bersifat dunia,” pungkasnya. (mta)