Beri Ceramah di Akmil, Ini Pesan Bupati Magelang pada Taruna-Taruni
BNews—MAGELANG— Bupati Magelang, Zaenal Arifin memberikan ceramah kepada Taruna-Taruni Akmil dalam rangka latihan Praja Bakti Taruna AKMIL TK II dan III TP 2020/2021. Acara digelar di Gedung Moch Lily Rochli AKMIL, Sabtu (21/11/2020).
Zaenal menyebut, Taruna-Taruni Akmil harus mempersiapkan diri untuk menjadi pemimpin-pemimpin masa depan bangsa Indonesia. Yang mana harus mengerti tujuan di dalam berbangsa dan bernegara meliputi, melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
Kemudian memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial. ”Jadi itulah tugas kita yang harus kita laksanakan sebagai bangsa Indonesia,” katanya.
Dia menyebut, sekarang ini telah masuk ke era digitalisasi yakni suatu perubahan yang sangat besar dan cepat. Perubahan tersebut harus bisa diikuti dan jangan sampai tertinggal oleh perubahan itu sendiri.
Selain itu, Zaenal juga menjelaskan bahwa saat ini wilayah Kabupaten Magelang bahkan seluruh belahan dunia sedang mengalami Pandemi Covid-19. Yang apabila tidak ditangani secara serius dampaknya akan sangat besar.
”Ini ujian yang sedang kita hadapi bersama saat ini. Kalau sampai tidak bisa mengantisipasi situasi Pandemi ini maka akan terjadi krisis kesehatan, kemudian akan muncul krisis ekonomi, kemudian terjadi krisis sosial dan berujung pada krisis keamanan,” paparnya.
Download Aplikasi Borobudur News (Klik Disini)
Untuk menanggulanginya, kata Zaenal, pihaknya mengikuti keputusan Pemerintah Pusat untuk mengambil kebijakan mengatasi Pandemi Covid-19. Dengan mengatasi krisis kesehatannya terlebih dahulu.
”Kita siapkan anggaran untuk mengatasi krisis kesehatannya. Kemudian agar tidak terjadi krisis berikutnya, kita siapkan jaring pengaman sosial yang kita berikan bagi masyarakat yang terdampak Covid. Sementara untuk mengatasi masalah ekonomi maka kita juga siapkan yang namanya stimulus ekonomi,” jelasnya.
”Di waktu yang bersamaan, selain harus menangani Covid-19 kita juga harus menangani para pengungsi Merapi. Ini tidak mudah karena harus memenuhi protokol kesehatan. Tetapi dengan semangat dan niat melindungi segenap bangsa Indonesia ini maka kita harus tetap melakukan yang terbaik,” sambungnya.
Tambah dia, hingga kini BPPTKG Yogyakarta masih menetapkan Merapi pada status siaga level III dengan data aktivitas Merapi masih relatif tinggi. Dengan kondisi tersebut, BPPTKG merekomendasikan agar jarak lima kilometer dari puncak Merapi harus menghentikan aktivitas. (mta)