BPBD Magelang Antisipasi Potensi Deformasi Merapi Di Sisi Barat
BNews–MUNGKID– Deformasi (perubahan bentuk atau ukuran) Merapi, menurut BPPTKG berpontensi ke arah barat atau di wilayah Kabupaten Magelang. Oleh sebab itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mewaspadai hal tersebut.
Kepala BPBD Kabupaten Magelang, Edy Susanto menanggapi terkait masalah deformasi tersebut. “Itu masalah deformasi. Deformasinya katanya ke arah Barat. Sehingga kita mewaspadai. Deformasi dari penggembungan tubuh gunung,” katanya dikutip Tribun.
Namun, pihaknya tidak akan berspekulasi soal hal itu (arah barat). Namun juga, jika BPPTKG mengatakan ke arah barat, pihaknya menerjemahkan itu untuk pihaknya agar waspada.
“Saya tidak berani mengatakan dulu. Tapi kalau BPPTKG mengatakan ke arah barat, kita menerjemahkannya, kami harus lebih waspada. Semoga semua baik-baik saja, tapi kami meningkatkan kewaspadaan. Saya tak punya teori tentang itu. Sehingga apa kata dari BPPTKG, kami terjemahkan untuk mitigasinya,” imbuhnya.
Terkait guguran yang terjadi di merapi, lanjutnya berdasarkan data dari BPPTKG terjadi beberapa kali guguran. Guguran-guguran itu bisa disebabkan oleh gempat dan getaran. Namun, arah runtuhan ke mana masih menjadi pertanyaan.
“Kalau guguran berdasarkan data dari BPPTKG, ada berapa kali guguran. Guguran-guguran itu menurut BPPTKG, mungkin ada gempa atau getaran. Dindingnya lepas. Masalahnya sekarang runtuhnya ke arah mana. Kalau runtuhnya ke arah kawah ya tidak masalah. Kalau runtuhnya ke luar?,” paparnya.
Langkah yang telah ditempuh BPBD Kabupaten Magelang sendiri adalah mengamankan tiga desa atau sembilan dusun yang berada dalam prakiraan daerah bahaya. Hal tersebut sesuai rekomendasi dari BPPTKG.
DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)
Saat ini aktivitas Gunung Merapi masih meningkat, meskipun lajunya pelan. Kendati demikian, peningkatan masih dalam level yang tinggi.
Dilihat dari grafik seismik, kondisi saat ini mirip dengan kondisi pada erupsi tahun 2006 lalu, tetapi sudah melampaui kondisi tahun 2006. Meski begitu, kondisi ini masih jauh di bawah tahun 2010.
“Terus meningkat kalimatnya, meskipun pelan. Tapi masih dalam level yang tinggi. Tapi terus meningkat. Dilihat dari grafik seismik, saya ditunjukkan, memang ada kemiripan dengan 2006, tapi sudah di atas 2006. Tapi masih jauh di bawah 2010. Gempa dalamnya kalau 2010 kan banyak. Gempa dalamnya, sekarang tidak ada, 2006 tidak ada. Tapi gempa dangkalnya, gempa fase banyaknya, memang sekarang lebih banyak. Dibandingkan 2006. Yang dibandingkan 2006, 2010, dan 2020, untuk membaca potensi seperti apa,pungkasnya. (*/her)