Dikalungi Celurit, Pedagang Pasar Relakan HP dan Uang Dagangan Jutaan Rupiah
BNews—JOGJAKARTA— Seorang pedagang di Pasar Semin, Yuniati, 30, menjadi korban pembegalan di ruas jalan Semin-Cawas, Minggu (25/4) sekitar pukul 02.00WIB. Meski berhasil selamat, korban harus rela kehilangan uang tunai sebesar Rp4 juta.
Peristiwa nahas ini bermula saat Yuniati berangkat dari rumahnya di Kalurahan Bendung menuju Pasar Semin untuk berjualan. Ia naik sepeda motor Honda Supra X AB 6867 HW sendirian.
Setibanya di jalan raya, korban dipepet pengendara motor yang berboncengan hingga terjatuh. Setelah terjatuh, Yuniati diancam menggunakan senjata tajam jenis clurit agar menyerahkan barang yang didalam tasnya.
Korban tak berdaya hingga akhirnya menyerahkan tas berisi smartphone. Dan uang tunai Rp4 juta dibawa kabur oleh orang tak dikenal.
Lurah Bendung, Didik Rubiyanto membenarkan adanya peristiwa pembegalan yang menimpa salah seorang warganya. Menurut dia, korban terpaksa menyerah tas yang dimiliki karena diancam menggunakan celurit.
”Spontan korban takut hingga terpaksa menyerahkan isi tasnya,” katanya, Senin (26/4).
Ia menjelaskan, peristiwa ini sudah dilaporkan ke Polsek Semin. Didik berharap peristiwa ini menjadi pembelajaran bersama sehingga tidak keluar rumah sendirian, khususnya pada saat malam maupun dini hari.
”Korban sempat syok, tapi kondisinya sekarang sudah membaik,” jelasnya.
Kapolsek Semin, AKP Arif Heriyanto, membenarkan adanya laporan pembegalan yang terjadi di ruas Jalan Semin-Cawas dengan korban pedagang di Pasar Semin. Laporan dilakukan pada Minggu sekitar pukul 08.30WIB.
”Korban seorang perempuan yang kehilangan tas berisi smarphone dan uang tunai Rp4 juta,” terangnya.
Menurut Arif, petugas sedang melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus ini. Selain memeriksa korban, pihaknya juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara.
”Di sekitar lokasi tidak ada CCTV, korban pun tidak ingat sepeda motor dan ciri pelaku namun kami masih melakukan penyelidikan,” ujarnya.
Ia menambahkan, hasil dari pemeriksaan korban tidak hanya diancam karena juga mengalami kekerasan secara verbal. (han)