GPK Aliansi Tepi Barat : Tidak Ada Penganiayan dan Penyerangan di PT Sidoagung Farm
BNews—MUNGKID— Gerakan Pemuda Kabah (GPK) Aliansi Tepi Barat kembali menggelar unjuk rasa di Pemkab Magelang, siang ini (30/12). Mereka mendesak supaya Pemkab Magelang menghentikan operasi PT Sidoagung Farm mengingat saat ini pabrik pakan itu masih beroperasi.
Pantuan borobudurnews, Ribuan GPK datang dengan mengendarai sepeda motor dan mobil. Rombongan GPK Dipimpin Gus Nurul Yaqin kemudian diterima oleh Asisten I Bupati Magelang Iwan Sutiarso dan pejabat terkait di Ruang Cemerlang.
Korlap GPK Alansi Tepi Barat Pujiyanto mendesak supaya Pemkab Magelang segera melakukan penertiban di PT Sidoagung Farm. Karena sejauh ini pabrik masih beroperasi meski telah diberikan surat pemberhentian sementara.
Heri, Pendamping masyarakat terdampak menambahkan tidak ada pemukulan dan penyerangan PT Sidoagung farm. “Kami ingin meluruskan tidak ada penyerangan terhadap PT. Sido Agung Farm Kecamatan Tempuran dari pihak manapun. Tidak ada korban kepala bocor dari pihak pabrik ataupun ada yang kritis masuk rumah sakit,” kata dia.
“Jangan sampai ada permasalahan yang sifatnya adu domba kepada PT Sidoagung Farm dengan masyarakat. Kami menuntut kepada Bapak Bupati untuk sementara (PT SIdoagung farm) di tutup terkait pencemaran lingkungan,” tambahnya.
Asep Hasto Pamungkas, perwakilan warga terdampak mengatakan bahwa pada tanggal 18 Desember 2019 terjadi permasalahan di Pabrik PT Sidoagung Farm. Dimana, seorang pekerja melakukan pemukulan terhadap dirinya. “Kami datang bukan menyerang namun meminta keadilan kepada bapak bapak yang mempunyai wewenang. Kami ingin masyarakat mendapatkan udara bersih yang selama ini sudah terganggu oleh pabrik PT Sidoagung Farm Kec Tempuran,” kata dia.
Asisten I Bupati Magelang Iwan Sutiarso mengatakan saat ini telah dibentuk tim pengkajian dugaan pelanggaran PT Sidoagung Farm. Pembentukan tim terdiri dari 34 orang yang sudah di tanda tangani oleh Bupati dengan nomor 188. 45/807/Kep/11/2019.
“Salah satunya pembentukan Tim adalah mendengar aspirasi dan menyampaikan kepada semua pihak untuk bersama-sama menyelesaikan masalah ini,” kata Iwan. (dek/jar)