Habis Wisata ke Candi Jangan Lupa Oleh-oleh Daun Bodhi

BNews- MUNGKID-  Pohon Bodhi merupakan bagian tak terpisahkan dari sejarah BUddha. Maka tak heran banyak pohon boddhi tumbuh di sekitar Candi Borobudur dan Mendut.
Pohon berbentuk stupa ini memang memiliki ciri khas yang berbeda. Di bawah pohon ini lah Buddha menerima pencerahan.

Namun, di tangan Marzuki Untung, 35 warga Dusun Mendut Kecamatan Mungkid Magelang daun dari pohon ini disulap menjadi kerajinan yang memiliki nilai seni. Dia memanfaatkan daun ini sebagai media untuk menuangkan lukisannya.

Dia mulai berkarya sejak 2008 lalu. Untung, sapaan akrabnya mengaku pilihannya ini  tidak terinspirasi dari siapa-siapa. Dia hanya melihat peluang bisnis souvenir, selain patung, kalung, gelang, kaos, dan sebagainya. ” Mulai dari situlah saya mencoba menciptakan sesuatu yang baru,yang belum pernah ada,sehingga berharap bisa di jadikan cindera mata yang khas dari Candi Mendut dan Borobudur”, katanya.

Untuk menjadikan media lukis, Untung mengatakan dauh bodhi direndam selama satu bulan terlebih dahulu menggunakan lumpur agar klorofilnya hilang terlebih dahulu. Setelah klorofil pada daun bodhi tersebut hilang, akan dilanjutkan dengan proses penjemuran yang tidak boleh langsung terkena sinar matahari,dengan tujuan agar daun tersebut tidak melengkung.

Proses dilanjutkan kembali dengan penyusunan daun bodhi pada bidang,serta pemberian lem agar daun bodhi tersebut bisa di berikan motif ataupun sketsa gambar disatasnya,dan yang paling terakhir adalah proses pengecatan.

Daun Bodhi yang mungkin kebanyakan orang melihatnya sebagai daun bisa tidak bisa di manfaatkan tetapi ternyata salah. Ditangan orang-orang yang memiliki daya kreatifitas tinggi akan mampu menjadi barang yang bernilai tinggi. “Hal ini menggambarkan bahwa kalau menilai sesuatu jangan dari luarnya saja,karena kita juga harus menilai dari dalamnya juga,siapa tahu memiliki nilai yang luar biasa di baliknya,” ungkap Untung.

Untuk model model lukisannya sementara di sesuaikan dengan obyek wisata terdekat disini, mulai dari lukisan candi Borobudur dan Mendut juga beberapa model lukisan mengenai Budhis. ” Kalau mengenai harganya per unitnya sendiri sebenarnya juga sangatlah terjangkau,mulai dari ukuran terkecil saya jual dengan harga 25 ribu hingga sampai ukuran yang paling besar pernah terjual sampai harga 3 juta,” jelasnya.

Berkat keuletan tangannya tersebut,Untung dapat membuat 100 lukisan daun Bodhi dalam satu bulan dan mampu terjual kepada wisatawan lokal maupun manca yang sering mampir di kiosnya di samping Candi Mendut.
“Dan untuk mencari bahan bakunya sendiri dirinya sering mencarinya di dekat lokasi Candi Borobudur dengan mudah dan banyak ditemui,” terang bapak daro tiga anak ini.

“Harapan saya tidak muluk-muluk kok tentang hasil karya saya ini seperti harga yang saya tawarkan tidak pernah muluk-muluk, intinya cindera mata ini bisa dilirik dunia dan mampu menghiasi ruang rumah anda walau hanya berbahan baku daun,” pungkasnya. (bsn)

About The Author

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!
%d blogger menyukai ini: