Hadapi Musim Hujan, BPBD Kabupaten Magelang Pasang EWS di 38 Titik Longsor
- calendar_month Sab, 25 Nov 2023

NEWS: Proses penanganan tanah longsor di Dusun Ngaglik, Desa Candirejo, Borobudur (27/2/2020)-(Foto: BPBD)
BNews-MAGELANG– Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang sedang melakukan langkah-langkah pencegahan terhadap potensi bencana untuk menghadapi musim hujan tahun ini.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang, Edi Wasono, menjelaskan bahwa keadaan geografis Kabupaten Magelang; yang dikelilingi oleh pegunungan dan perbukitan meningkatkan potensi terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor; dan angin kencang pada musim hujan.
Pada tahun 2022, terdapat 672 kejadian bencana di Kabupaten Magelang yang didominasi oleh tanah longsor dan angin kencang. Sementara itu, hingga November 2023, sudah terjadi 381 kejadian bencana.
Menyadari kondisi tersebut, BPBD Kabupaten Magelang mengajak seluruh pihak yang terlibat, termasuk Pemerintah; dunia usaha, media massa, akademisi, dan masyarakat, untuk melakukan sinergi pentahelix dalam upaya pengurangan risiko bencana.
Hal ini disampaikan oleh Edi Wasono dalam rapat koordinasi pengurangan risiko bencana di pendopo BPBD Kabupaten Magelang belum lama ini.
BPBD telah melaksanakan beberapa program dalam memberikan perlindungan kepada masyarakat, seperti kegiatan mitigasi bencana; penanganan darurat bencana, dan pemulihan pasca bencana.
Beberapa langkah konkret yang dilakukan adalah pemasangan sistem peringatan dini longsor (Early Warning System/EWS). Dimana terpasang di 38 lokasi dan pemasangan rambu di daerah rawan longsor.
DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)
Selain itu, pembentukan desa tangguh bencana serta penyelenggaraan gladi posko dan latihan lapangan juga sudah dilaksanakan.
Narasumber yang mewakili Stasiun Klimatologi Jawa Tengah, Zauyik Nana Ruslana, memperkirakan bahwa; musim hujan umumnya akan dimulai pada November 2023, lebih tepatnya pertengahan hingga akhir bulan November.
Ia juga menyebutkan bahwa puncak musim hujan diperkirakan terjadi pada bulan Februari 2024 dengan kondisi yang umumnya normal.
Zauyik mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi yang mungkin terjadi, terutama di daerah yang rentan terhadap banjir dan tanah longsor.
“Dampak musim hujan umumnya adalah banjir atau banjir bandang karena sistem drainase yang tidak memadai, serta tanah longsor di daerah dataran tinggi,” ungkapnya. (*/tribun)
About The Author
- Penulis: Borobudur News


Saat ini belum ada komentar