Ini Identitas Pria yang Tiba tiba Jatuh dan Meninggal di Titik Nol Jogja
BNews-JOGJA-– Identitas warga yang tiba-tiba meninggal dunia di titik Nol Kilometer Yogyakarta terungkap (30/3/2020). Dirinya merupakan DH warga Gamping Sleman Yogyakarta.
Kasatlantas Polresta Yogyakarta AKP Imam Bukhori menerangkan kronologi kejadian. Berawal ketika DH yang menunggang sepeda motor melintas di kawasan itu kurang lebih pukul 16.15 WIB.
Berdasarkan penuturan Imam, saat DH menunggu alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL) menyala hijau, tubuhnya tiba-tiba saja ambruk. “Sehingga motor menimpa tubuhnya. Info dari masyarakat yang melihat, sosok ini sempat kejang-kejang dan sesak napas,” kata Imam di lokasi, Senin.
Mendapat laporan tersebut, pihaknya bergegas menelepon ambulans gawat darurat. Namun, ketika diperiksa pria malang tersebut telah mengalami henti nadi alias meninggal dunia.
Selanjutnya, guna mengevakuasi jenazah, pihaknya lantas mengontak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY. Dalam proses ini tak ada warga atau petugas selain dari tim medis yang berani mendekat, demi mengantipasi hal-hal yang tak diinginkan di tengah pandemi corona (COVID-19).
“Evakuasi tetap menerapkan protokol tertinggi, karena dalam kondisi darurat seperti ini, langsung evakuasi dibawa ke RSUP Sardjito,” ujarnya.
Imam pun mengaku sempat mendapatkan informasi, bahwa DH diketahui memiliki riwayat penyakit jantung. Selain itu, dia juga memiliki penyakit epilepsi yang sering kambuh.
“Adik kandungnya ini bilang ada histori bahwa yang bersangkutan memang suka pingsan dan penyakit jantung. Kalau keseharian bekerja di RS Bethesda bagian perawatan mayat,” ujarnya.
Dikatakan Imam, usai proses evakuasi jenazah, dilakukan penyemprotan cairan disinfektan di sekitaran lokasi. Sekali lagi, sesuai protokol tertinggi dengan berkoordinasi bersama BPBD dan PMI.
Sementara Kapolsek Gondomanan Kompol Purwanto juga menyebut bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, korban memiliki riwayat penyakit tersebut. Kendati demikian, evakuasi jenazah wajib menerapkan standar khusus.
“Kondisi seperti saat ini tentu semua preventif. Prosedur baku memang tidak boleh mendekat kalau tidak pakai seragam khusus. Jadi kami tadi hanya mengamankan daerah sekitarnya. Termasuk menutup arus lalu lintas dari timur untuk sementara waktu,” pungkasnya.(*/ahg)