Intensitas Hujan Tinggi, Warga Diimbau Ancaman Banjir Lahar Dingin Merapi
BNews—JOGJAKARTA— Pemerintah dan masyarakat diimbau untuk mewaspadai ancaman lahar dingin di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi. Intensitas curah hujan yang tinggi belakangan ini berpotensi menghanyutkan endapan awan panas di hulu Kali Boyong dan Krasak sebesar 262 ribu meter kubik.
Hal ini disampaikan Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, Sabtu (6/2). Pihaknya mencatat, pada periode pekan ini, yakni 9 Januari hingga 4 Februari 2021, terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan cukup tinggi.
”Tertinggi sebesar 111 milimeter perjam selama 70 menit. Curah hujan tertinggi itu terjadi pada 29 Januari 2021 di Pos Kaliurang. Selain itu dilaporkan adanya penambahan aliran di Kali Boyong pada 3 Februari 2021” tutur Hanik.
“Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi. Penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan,” sambungnya.
Hanik menyebut, dalam minggu ini terjadi satu kali awan panas guguran pada 31 Januari 2021 pukul 15.39WIB dengan jarak luncur 600 meter arah barat daya. Dan terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimal 25 milimeter dan durasi seratus detik.
Selain itu, dalam minggu ini tercatat terjadi 31 kali gempa Fase Banyak (MP), 574 kali gempa Guguran (RF), 14 kali gempa Hembusan (DG), dan 8 kali gempa Tektonik (TT). ”Intensitas kegempaan pada minggu ini lebih rendah dibandingkan minggu lalu,” sebutnya.
DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DI SINI)
Dijelaskan, pada 4 Februari 2021, volume kubah lava 2021 di tebing barat daya terukur sebesar 117.400 meter kubik. Terjadi pertumbuhan kubah lava dengan laju pertumbuhan 12.600 m3/hari.
Analisis dari sektor tenggara 4 Februari terhadap 26 Januari 2021 menunjukkan adanya perubahan morfologi area kawah. Perubahan ini terjadi karena adanya pertumbuhan kubah lava yang muncul di tengah kawah.
Berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental, BPPTKG menyimpulkan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas masih dipertahankan dalam tingkat Siaga.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Kali Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng dan Putih, sejauh maksimal lima kilometer. Sedang lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak. (han)