Jadi Korban Pemerkosaan 7 Pemuda, Janda Muda ini Nekat Gantung Diri
BNews–NASIONAL– Sungguh malang nasib seorang janda muda di Madura Jawa Timur. Diduga karena stress menjadi korban pemerkosaan tujuh pemuda, Ia nekat akhir hidupnya dengan gantung diri.
Korban tersebut berinisial P, perempuan 22 tahun merupakan janda muda dengan satu anak berusia 6 tahun. Ia merupakan warga Desa Bandang Laok, Kecamatan Kokop, Kabupaten Bangkalan.
Diduga karena tidak kuat menanggung malu menjadi korban pemerkosaan, ia nekat gantung diri 1 Juli 2020 kemarin. Sebelumnya ia menjadi korban pemerkosaan 7 pemuda pada 25 Juni 2020.7.7
Kasatreskrim Polres Bangkalan AKP Agus Sorbanapraja telah menggrebek rumah tiga terduga pelaku. “Namun target yang kami identifikasi sebagai pelaku tidak ada di rumah, enam pelaku terus kami kejar,” kata Agus seperti dikutip dari Surya.co.id, Senin (6/7/2020).
Polisi sempat kesulitan mengungkap kasus ini. Sebab, korban meninggal pada Rabu (1/7/2020)
“Sejumlah saksi yang kami harapkan memberikan informasi, tidak mengenali para pelaku. Itu sebuah kerepotan,” jelasnya.
Diperkosa tujuh pemuda Korban awalnya dijemput dua orang menggunakan sepeda motor untuk berbelanja di sebuah minimarket pada Kamis (25/6/2020). Usai belanja, tiga orang itu diadang tujuh orang yang mengaku sebagai keluarga korban.
Dua penjemput itu menyerahkan korban karena percaya dengan hal itu. Sebab, tujuh pemuda itu menyebut korban telah beberapa hari menghilang.
KRONOLOGI PEMERKOSAAN
Tujuh pemuda itu membawa korban ke sebuah hutan di Desa Bungkek, Kecamatan Tanjung Bumi, Kabupaten Bangkalan. Mereka pun memperkosa korban. Lokasi kejadian berjarak sekitar 600 meter dari rumah korban.
Agus mengatakan, korban bunuh diri pada Rabu (1/7/2020) sekitar pukul 20.00 WIB. Korban meninggalkan seorang anak berusia enam tahun.
“Ada ancaman kepada korban setelah dua hari kejadian pemerkosaan. Ini kasus luar biasa, semoga lekas terungkap,” kata Agus.
Agus menyebut, dua penjemput korban telah diperiksa sebanyak dua kali. Mereka berstatus sebagai saksi.
Barang bukti penting dari dua saksi itu, lanjutnya, juga sudah diserahkan ke penyidik. Masyarakat saat ini pun mulai terbuka memberikan keterangan. Saksi-saksi lain juga mulai muncul.
“Belum kami temukan sementara ini keterkaitan (dua penjemput korban). Tapi tidak menutup kemungkinan, jika nanti para pelaku tertangkap,” jelasnya.
Sementara itu, Kapolres Bangkalan AKBP Rama Samtama Putra mengatakan, pengungkapan kasus pemerkosaan itu melibatkan sejumlah tim. Mulai dari tim laboratorium forensi, ahli digital forensik, dan scientific investigation Polda Jatim.
“Tentu ini tidak mudah, kami melakukan penyelidikan secara masif. Namun secara prinsip kasus pemerkosaan ini sudah terungkap berdasarkan dua alat bukti,” ungkap Rama.
PELAKU TERIDETIFIKASI, DIMINTA MENYERAHKAN DIRI
Menurutnya, enam dari tujuh pelaku telah teridentifikasi. Polisi fokus mengejar para pelaku. “Kami sudah menentukan enam tersangka. Ada yang masih di Bangkalan, sebagian sudah ada di luar (Bangkalan). Bahkan berada di luar Jatim,” jelasnya.
Rama mengimbau para pelaku menyerahkan diri. Sehingga perkara ini segera tuntas. “Jika tidak kami akan kejar ke mana pun, sampai kapan pun,” tegasnya.
Rama menambahkan, pihaknya saat ini masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab kematian korban. “Keluarga korban keberatan autopsi. Penyebab kematian korban belum ditentukan. Namun hasil olah TKP ditemukan beberapa cairan dan tanda-tanda khusus visum dari dokter,” pungkasnya. (*/Lubis)