Kerennya Pameran Street Art di Mertoyudan
BNews– MERTOYUDAN – Untuk memberikan ruang kepada seniman stree art diselenggarakan Pameran Street Art 2-4 Desember 2017 di Mantenan Kecamatan Mertoyudan Magelang. Pameran ini diusung oleh tiga komunitas yakni Rebuild The Diversity, Omah Mural Art Syndicate dan Goni Jurnal.
Untuk tema kali ini mereka mengusung tema Street Shit dengan menampilkan beberapa karya seniman street art.”Untuk tujuan terpenting acara ini adalah ingin menyampaikan pesan agar pemerintah memberikan ruang bagi seniman street art,” kata salah satu coordinator pamrean Kurry Yusup (4/12).
“Di beberapa titik atau ruang public di Magelang Kabupaten maupun Kota masih dikuasai oleh sisi komersil dan belum memberikan ruang sepenuhnya bagi seniman street art, terbukti masih sering ditangkapnya seniman stree art oleh aparat,”imbuhnya saat di temui di ruang Pameran.
Mungkin memang banyak belum tahu soal seni dan terkesan masih menyamakannya dengan vandalisme.”Perlu kita tegaskan bahwa street art ini jauh dari vandalisme yang cenderung lebih merusak dengan karya yang miskin akan seni berbeda dengan street art tampilan kami penuh konsep seni walau terkadang memang penempatannya masih di beberapa ruang public terlarang,”terangnya.
Seniman street art memang lebih suka menggambar di tempat strategis, sebagai estalase agar karyanya dilihat public.”Tempat strategi saat ini sudah penuh dengan sampah visual berbau komersilseperti baliho dan poster-poster rokok dan sejenisnya,” ujar Kurry.
“Dan dalam hal ini pandangan pemerintah street art juga dianggap vandalisme,” tegas Kurry.
Salah satu pengunjung sekaligus seniman street art asal Kota Solo Bagus Ferdianto, menerangkan bahwa hingga saat ini kamisudah diberikan ruang untuk menyalurkan jiwa seni kami.”Pemerintahan Kota Solo telah memberikan ruang bagi kami street art Solo seperti bulan kemarin digelar acara bertajuk Solo is Solo, event untuk mewadahi seniman street art, dan hasilnya pemerintah setempat memberikan fasilitas yaitu sepanjang koridor Jl Gatot Subroto Solo, bisa digambari dengan karya street art,” ungkap Bagus.
“Sebenarnya seniman street art bisa menggunakan dinding rumah-ruamh warga dengan catatat ijin pemilik dan diajak ikut membahas konsep karya mereka sehingga akan nyaman untuk berkarya,”pungkasnya. (bsn)
Baca Juga :