Kisah Tenaga Medis di Magelang Rawat Pasien Covid-19 : Enam Jam Tanpa Makan dan Buang Air
BNews—MAGELANG—Perjuangan para tenaga medis menyebuhkan pasien Covid-19 di rumah sakit di Kota Magelang layak diapresiasi. Mereka menjadi garda terdepan dalam memberikan pelayanan pada para pasien.
Seprti yang dilakukan petugas medis di RSUD Tidar Kota Magelang. Mereka secara bergantian berada di ruang isolasi selama enam jam.
Tak dipungkiri, perasaan takut juga menyelimuti para petugas medis. Mereka was was bisa tertular virus corona itu. “Secara hati nurani, teman-teman perawat pasti stress,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Magelang, Sri Harso, pada jumpa pers secara daring bersama awak media di Command Center Pemkot Magelang, kemarin.
Selama enam jam mereka tidak boleh keluar dari ruang isolasi. Mengenakan pakain APD yang super ketat. Mulai dari kepala hingga kaki. Pengap, panas.
Belum berhenti sampai disitu, kata Sri Harso mereka harus menahan tidak makan dan minum selama enam jam. Buang air pun tak boleh.
“Selama 6 jam itu pula, mereka menahan lapar dan dahaga, bahkan tidak boleh buang air kecil. Seandainya kalian bisa melihat langsung, mesti menangis,” tuturnya.
“Pokoknya puasa 6 jam, namanya pakai APD seperti itulah. Panas, gerah, bermacam-macan,” tambah dia.
Namun, kondisi itu bisa dikalahkan oleh para perawat di Magelang. Pihaknya terus memberikan support dan perhatian lebih kepada mereka.
Pihaknya juga memberikan kebijakan roling di ruang isolasi setiap seminggu sekali. “Seminggu bertugas, seminggu dapat beristirahat di rumah. Makan, minum, dan gizi mereka juga mesti terpenuhi,”tambah dia.
Rumah sakit pun memberikan makan, minum dengan gizi yang tinggi dan vitamin sesuai kondisi masing-masing perawat. “Alhamdulillah teman-teman rumah sakit sudah memberikan makan dan minum dengan gizi yang tinggi,” kata dia.
Terimakasih para pejuang kemanusiaan. (her/wan)
barakallah