Korban Banjir Magelang Minta Normalisasi Kali Manggis
BNews—MAGELANG— Banjir yang terjadi di Kali Manggis Kota Magelang beberapa hari kemarin diduga disebabkan tebalnya endapan lumpur di dasar kali. Warga setempat berharap, pihak berwenang segera melakukan normalisasi aliran sungai agar tidak terjadi luapan air saat hujan lebat.
Ketua Rukun Warga (RW) VI Kelurahan Kedungsari, Kecamatan Magelang Utara, Sumardianto mengatakan, air Kali Manggis sempat meluap hingga menggenangi permukiman warga. Peristiwa itu terjadi pada hari Minggu lalu, (19/1) pukul 15.30 WIB dan surut 17.45 WIB.
”Saat itu memang hujan sangat deras. Air kemudian naik dan masuk ke kampung dengan ketinggian 25 sentimeter,” kata Sumardianto, Kamis (23/1)
Terang dia, penyebab banjir bukan karena intensitas hujan cukup tinggi. Melainkan karena endapan lumpur diakui cukup tebal. Termasuk ada sisa material pembangunan jembatan yang tidak dibersihkan sejak tiga tahun lalu.
”Sebenarnya saya sudah mengajukan ke lurah untuk pengerukan (lumpur). Tapi sampai sekarang belum ada tindakan,” terang pria 67 tahun itu kepada Borobudur News.
Agar nantinya kondisi aliran Kali Manggis tidak bertambah parah, ia sudah menghimbau warganya untuk tidak membuang sampah di kali tersebut. Meskipun, dirinya tidak memungkiri masih banyak yang masih bandel.
”Jadi kami berinisiatif dan sepakat untuk diadakan jemput bola mengambil limbah rumah tangga. Door to door. Meskipun ada biaya administrasi Rp 10 ribu perkepala keluarga perbulan,” ungkapnya.
Salah satu warga yang terdampak banjir, Supardi , 75, mengeluhkan bila bencana tersebut menghambat aktifitas warga. Utamanya banjir yang menggenangi Jalan Otomotif Barat dan Jalan Kalimas, Kelurahan Kedung Sari, Kecamatan Magelang Utara.
”Iya waktu banjir kemarin, motor mau lewat agak susah karena tingginya diatas mata kaki,” keluh Supardi.
Sebagai tambahan, kendati Kali Manggis berada di Kota Magelang, namun kewenangan berada di Balai PSDA Progo Bogowonto Luk Ulo, Provinsi Jawa Tengah. (cr1/han)