Lokasi Parkir dan Pedagang di Wisata Candi Borobudur Akan Dipindah
BNews–BOROBUDUR– Kawasan Taman Wisata Candi Borobudur akan dilakukan penataan ulang. Dimana para pedagang dan tempat parkir yang berada di dalam kompleks Candi Borobudur akan dipindah.
Untuk lokasi pemindahan sendiri akan bergeser ke ke Kampung Seni Kujon untuk mendukung objek wisata ini sebagai kawasan super prioritas.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Jawa Tengah, Hanung Triyono, mengatakan kendaraan pengunjung yang akan ke Candi Borobudur, juga akan diminta parkir di kawasan Kampung Seni Kujon.
“Dari Kampung Seni Kujon wisatawan akan diangkut menggunakan shuttle. Fasilitas yang ada di Kampung Seni Kujon, fungsi utamanya drop off, pakir sepeda motor, mobil pribadi dan bus. Kemudian, tempat berdagang, ruang panggung, dan amphitheatre,” ujarnya (16/101/2020).
Hanung mengatakan pembangunan Kampung Seni Kujon dilakukan pada 2021 dengan lahan seluas 10,7 hektare. Pembebasan lahan oleh Pemprov Jateng dan PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko. Anggaran dari Pemprov Jateng Rp30 miliar dan TWC Rp60 miliar.
“Harapannya di 2021 bareng-bareng tanah selesai sekalian, pembangunannya dari Kementerian PUPR,” kata Hanung, usai penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) penyediaan tanah untuk penataan area pedagang dan parkir di Dusun Kujon, Desa Borobudur.
Lahan untuk pembangunan Kampung Seni Kujon saat ini sudah ada 0,8 hektare milik Pemkab Magelang dan 2,6 hektare milik Pemdes Borobudur. Sehingga masih ada kekurangan lahan seluas 6,6 hektare yang akan dibebaskan dengan anggaran total Rp90 miliar.
DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)
Sementara Kepala Satuan Kerja Wilayah 1 Balai Prasarana Permukiman Wilayah, Ditjen Cipta Karya, Kementerian PUPR, Dwiatma Singgih mengatakan Kampung Seni Kujon terminologinya bukan terminal. Konsepnya pedagang dan parkir yang sekarang berada di dalam kompleks Candi Borobudur akan dipindahkan menuju Kujon.
“Amanah dari UNESCO pedagang dan parkir di dalam kompleks Candi Borobudur harus keluar karena itu masih zona konservasi, nanti pedagang dan parkir dipindah ke Kujon. Pemindahan tidak sekadar memindahkan, tetapi upgrading peningkatan fungsinya. Bukan hanya tempat berjualan, tapi juga kita siapkan amphitheater dan panggung, sehingga kita namakan Kampung Seni Kujon,” imbuhnya. (*/her)