Mahasiswa UNIMMA Lakukan PPMT Di SDN Banyuwangi 1, Tekankan Efektifitas Pembelajaran

BNews–MAGELANG-– Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) mencanangkan program untuk mahasiswa. Yakni yang ingin melakukan penyetaraan KKN. Kegiatan tersebut berupa Program Pengabdian Pada Masyarakat Terpadu (PPMT). Dan kali ini berlangsung di SD Negeri Banyuwangi 1 Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang.

Program yang dilaksanakan tersebut di pimpin oleh Dosen Pembimbing Lapangan yaitu Dosen Kun Hisnan Hajron, M.Pd. Dengan beranggotakan mahasiswa dari program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) yakni Kharisma Amar Fauzi, Raveena Widya Santoso, Zumiatul Farida, Janur Abdillah.

Program Pengabdian Pada Masyarakat Terpadu (PPMT) sudah melalui berbagai fase untuk diterima dan dapat terjun langsung ke lapangan. Dari membuat proposal kegiatan, melakukan revisi, kemudian meresmikan proposal kegiatan PPMT tersebut dengan ditanda tangani oleh Dosen Pembimbing Lapangan, Kaprodi Universitas Muhammadiyah Magelang, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M). Hingga melakukan observasi dan penerjunan di SD Negeri Banyuwangi 1.

Program yang kami lakukan di SD Negeri Banyuwangi 1 ini bermaksud untuk meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran seperti kegiatan presensi, mengumpulkan tugas, membuat soal baik pilihan ganda maupun uraian, memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna bagi peserta didik, dan lain sebagainya.

DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)

“Tugas kami sebagai mahasiswa program Pengabdian Pada Masyarakat Terpadu (PPMT) ialah mendampingi guru atau pendidik yang ada di SD Negeri Banyuwangi 1 baik guru kelas rendah maupun kelas tinggi. Pendampingan yang dilakukan menggunakan model private theacing, model tersebut memberkan ruang lebih kepada pendidik untuk mengeksplor maupun bertanya terkait platform yang disediakan atau diajarkan oleh anggota kami karena pendampingan yang dilakukan secara private,” ungkap Amar selaku ketua kelompok PPMT tersebut.

Menurutnya, platform yang diberikan kepada pendidik atau guru tersebut sebenarnya sudah tidak asing. Hanya saja, dalam implementasiannya belum bisa sepenuhnya terlaksana dengan baik terutama di pendidikan sekolah dasar.

“Di masa pandemic covid-19 ini kegiatan tatap muka sangat dibatasi, platform e-learning yang bermacam-macam itu menjadi salah satu kebutuhan pokok bagi pendidik untuk tetap melaksanakan proses belajar mengajar. WhatsApp memang menjadi andalan dalam menyalurkan materi ataupun tugas yang diberikan guru untuk muridnya, namun alangkah baiknya jika bisa memberikan inovasi yang menarik untuk peserta didik selama proses kegiatan pembelajaran,” paparnya.

DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)

Sementara itu menurut Raveena, PPMT berorientasi pada pendidik atau guru di SD Negeri Banyuwangi 1. Yang diharapkan mampu memberikan inovasi dalam kegiatan pembelajaran pada masa transisi pandemic covid-19.

“Pada masa tersebut, untuk tetap dapat meningkatkan kualitas kegaiatan pembelajaran tentunya tidak dapat terlepas dari perkembangan teknologi, salah satunya berupa penggunaan aplikasi yang dapat membantu guru. Aplikasi yang dimaksudkan berupa google form, google classroom, kahoot, dan quizziz,” tambahnya.

Pada masa transisi pandemic covid-19, lanjutnya sekolah mulai menerapkan kegiatan tatap muka secara bertahap. Yakni dengan beberapa peserta didik yang dilakukan secara rolling class dengan menaati protokol kesehatan.

“Sehingga disamping itu pendidik juga harus tetap menjalankan kegiatan pembelajaran jarak jauh. Dengan begitu, pendidik tetap dapat menggunakan berbagai aplikasi penunjang kegiatan pembelajaran di masa transisi pandemic covid-19,” ujarnya.

Kegiatan PPMT tersebut dilaksanakan kurang lebih selama satu bulan dengan pengambilan waktu empat sampai lima hari setiap minggunya. “Kami juga menyesuaikan kepentingan dari guru-guru di SD Negeri Banyuwangi 1. Ketika terdapat kegiatan atau sedang dalam jam padat kami memutuskan untuk mengganti hari. Proses pendampingan yang dilakukan menggunakan metode private learning. Dimana kami membuat dua tim untuk mendampingi masing-masing satu guru di dalam kelas,” jelasnya.

Sebelum PPMT dilakukan, pihaknya melakukan observasi dan meminta ijin kepada Kepala Sekolah SD Negeri Banyuwangi 1. Setelah diberi izin, kami melakukan penerjunan dimana dari pihak mahasiswa mengundang dosen pendamping dan meminta kepala sekolah serta seluruh guru di SD Negeri Banyuwangi 1 untuk menghadiri kegiatan penerjunan,” pungkasnya. (adv)

About The Author

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!