Menjaga Tradisi, Pria Di Borobudur Jadi Pengrajin Gelang Tolak Balak
BNews–MAGELANG-– Sekian tahun seorang pria di Borobudur ini masih pertahankan warisan leluhur sejak dulu. Dirinya menjadi seorang pengrajin gelang bayi atau sering disebut gelang tolak balak.
Namanya Jazin Riyono, seorang pria berusia 42 tahun dan tinggal di Dusun Jligudan Desa Borobudur Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang.
Pria beranak satu ini mengaku sudah sekitar 4 tahun membuat gelang bayi atau sering disebut gelang tolak balak.
“Namanya sering disebut banyak, kayak Gelang Rempah, Gelang Dlingu Bengkle. Biasanya dipakaikan kepada bayi sebagai gelang,” katanya saat ditemui Borobudurnews.com dirumahnya (30/7/2021).
Gelang tersebut menurut pagunya atau turun temurun, kata Jazin isinya hanya Dlingu, Bengkle dan Lawe. Biasanya hanya ditautkan dengan benang putih biasa dan dipakaikan di tangan bayi.
Namun sekarang yang dibuat Jazin ada yang baru namun tidak berbeda. Ia berkreasi agar gelang tidak terlihat rempahnya saja, namun akan nilai seninya.
“Saya berkreasi ini dengan dimasukkan ke selang kecil. Yang saja buat dua jenis, yang sesuai pagu isinya tiga item itu, namun juga ada yang variasi,” ujarnya.
Untuk yang variasi, lanjutnya biasanya diberi modif ditambah dengan hiasan seperti kayu secang, jinten, klabet, minyak wangi, mutik, kain dan lainnya.
“Tujuannya untuk lebih menarik saja. Dan mungkin orang tua tidak malu memasangkan ditangan anak bayinya,” ungkapnya.
Jazin mengaku khasiat gelang tersebut kembali kepada kepercayaan masing-masing. “Kalau dari ilmu turun temurun gelang ini untuk tolak balak. Ya agar bayi tidak gampang rewel, panas dan petaka lainnya seperti sawan. Itu ilmu dari leluhur saya,” paparnya.
DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)
Ia juga pernah menceritakan dulu pemasaran dibantu anak-anak sekolah di kampung ini. “Jadi ada pelajar kampung sini bantu jual gelang di sekolahnya. Dibilang gelang jomblo, dengan harapan agar bisa segera dapat pacar atau jodoh,” katanya sambil tertawa.
Pria yang kesehariannya bekerja serabutan ini biasanya meproduksi gelang tersebut tiap malam. “Ya kalau malam tenang bisa berkreasi. Setiap satu gelang biasanya sekitar 10-15 menit pembuatan. Dan semalam bisa bikin sekitar 10-15 gelang,” akunya.
Terkait harga, Jazin mengaku dari pihaknya sendiri masih termasuk rendah. “Ya kalau bakul yang ambil biasanya bekisaran Rp 1000- Rp 3000 saja harganya. Biasanya dibawah istri saya ke Pasar Salaman untuk diantar ke bakul. Kemudian sama bakul biasanya dijual ke pasar-pasar lain,” terangnya.
Saat ini Jazin mengaku produksinya masih semampunya saja. Jadi belum bisa membuat banyak.
“Ya misal ada pesanan banyak kedepan rencananya mau mengajak tetangga di kampung sini untuk membantu produksi. Ya itung-itung membuka lapangan kerja sampingan disini,” harapnya.
Masyarakat yang berminat bisa juga pesan langsung ke Jazin Riyono yang beralamtkan Dusun Jligudan Desa Borobudur Kecamatan Borobudur. Atau bisa menghubungi nomor 0859-1310-95158. (bsn)