Misteri Pocong dan Genderuwo di Jembatan Gending Mertoyudan
BNews—MERTOYUDAN— Bagi warga setempat, utamanya yang bermukim di sekitar Jembatan Gending di Kecamatan Mertoyudan meyakini bila jembatan tersebut menyimpan beragam misteri. Mulai dari penampakan pocong, genderuwo hingga hewan buas sejenis harimau.
Banyak pengalaman dan cerita yang dialami warga dan pengendara. Hingga berkembang beragam mitos. Seperti pengendara yang melintasi jembatan tersebut harus membunyikan klaskon sebanyak tiga kali untuk menghindari celaka.
Borobudur News mencoba mengeksplor jembatan yang menghubungkan Dusun Gadungan, Desa Pasuruhan dan Dusun Daren, Desa Kalinegoro, sore ini (3/1). Disitu terdapat dua jembatan. Pertama, jembatan baru yang dibangun awal tahun 2000-an. Kedua, jembatan lama yang dibangun tahun 1970-an sudah terlihat rusak, tidak terawat dan dibiarkan mangkrak.
Sebelum jembatan penghubung antardesa selesai dibangun belum lama ini, masyarakat mula-mula memanfaatkan jembatan lama. Letaknya berada di bawah jembatan baru sebelah timur.
Salah satu warga Dusun Gadungan, Desa Pasuruhan Haryoto menceritakan, semula jembatan lama itu berukuran lebar kurang lebih dua sampai tiga meter. Alasnya terbuat dari potongan kayu jati. Saat itu hanya bisa dilewati pejalan kaki dan kendaraan bermotor.
”Lalu dibongkar, diaspal dan diperlebar menjadi lima meter. Setelah direnovasi jembatan bisa dilintasi mobil. Tetapi kondisi tetap gelap karena jembatan tidak diberi penerangan,” kata pria 53 tahun itu.
Download Aplikasi Borobudur News (Di Sini)
Di bawah jembatan baru atau tepatnya di sebelah jembatan lama, Haryoto saat itu tengah mencari batang bambu kering milik Kasdi. Usai memotong bambu pendek-pendek, ia pungut dan kumpulkan bambu yang ditinggal seorang pemborong. Di bantaran Kali Gending, dirinya menceritakan bila warganya pernah melihat penampakan sosok binatang buas berkeliaran.
”Di sini (jembatan lama), kan, sering dibuat nongkrong anak-anak. Nah, dari semak-semak terlihat harimau yang berseliweran dan menatap hendak siap menerkam. Mereka langsung lari terbirit-birit,” katanya.
Ternyata tidak hanya penampakan sosok harimau, beberapa pengguna jalan sering mendapat gangguan saat melintasi jembatan di malam hari. Beberapa makhluk halus yang sering menampakkan diri diantaranya genderuwo, pocong hingga seseorang yang tiba-tiba melintas memotong jalan.
”Makanya sekarang para pengendara memilih membunyikan klakson sebanyak tiga kali untuk menghindari celaka,” imbuh Haryoto.
Salah satu saksi yang mengalami peristiwa mistis, Dhian Adi mengaku belum lama ini melihat sosok pocong di atas jembatan. Dhian menceritakan, sepulang kerja sekitar pukul 01.00 WIB, dini hari, dirinya diganggu sosok pocong yang terbang melintas di depannya. Ia ketakutan hingga memacu dengan cepat kendaraannya.
”Sejak awal memang sudah terasa agak merinding. Ini peristiwa ke dua setelah sebelumnya melihat genderuwo di ujung jembatan dekat tebing,” terangnya. (han)
Sering lewat, tp yg namanya bunyiin klakson di tempat tempat yg dibilang angker itu gw jarang banget, gapernah malahan. Lebih prefer pake Assalamualaikum udah cukup kok. 🙂
Ngebaca beritanya jadi makin tkut klo lewat situ. Padahal gag semua orang yg lewat situ ngerasa hal2 tsb diatas.. abu-abu aja gitu rasanye hehe. Just saran aj, lbh enak jika sudut pandang nulisnya dari sisi, pemangku kepentingan setempat yg bakal kasih penerangan lebih atau diadakan sistem ronda di sekitar jembatan atau apalah yg bikin tuh tempat gag horor lagi. Jadi para pengguna jalan nyaman mau lewat. Yg baca juga pun gag naruh2 harapan horor lg dan apresiasi sama media krn bisa menjadi kontrol sosial atas permasalahan tsb. Krn gmnapun tempat2 gelap atau singup kek gt, lebih rawan kejahatannya daripada skedar makhluk tak kasat matanya.
Makasih Bnews sukses.
saran ke dishub
Mohon dikasih penerangan jalan yang cukup memadai untuk meminimalisir hal hal yang tidak di inginkan