Musim Hujan Datang Lebih Awal, Petani Tembakau Di Magelang Mengaku Kesulitan
BNews–MAGELANG– Namanya musim saat ini memang susah diprediksi oleh para petani. Dan tahun ini, musim penghujan bisa dikatakan datang lebih awal dari biasanya.
Oleh karena hujan yang turun lebih awal pada masa musim Kemarau, membuat petani Tembakau mengeluh. Hal ini dikarenakan proses panen dan pengolahan Tembakau belum selesai.
Salah satu petani Tembakau, Supriyanto, warga Dusun Clapar Desa Kalijoso Kecamatan Windusari Magelang, mengaku kesulitan dalam proses penjemuran daun rajangan Tembakau.
Hal ini karena dalam beberapa hari ini di Bulan September hujan sudah sering turun.
“Seharusnya menjemur rajangan Tembakau itu satu hari sudah selesai atau kering. Sedangkan rajangan yang saya jemur hari ini adalah rajangan yang tidak kering hari kemarin,” katanya (15/9/2021).
Menurutnya, pada Bulan September ini seharusnya masih musim Kemarau, karena diharapkan hujan turun pada akhir Bulan Oktober atau awal November. Hal itu juga membuat masih banyak daun Tembakau yang belum memasuki masa petik.
“Biasanya Bulan September belum turun hujan, sehingga banyak pohon Tembakau di wilayah Kecamatan Windusari ini belum dipanen. Atau daun baru diambil setengah batang, setengahnya lagi masih di pohon belum di panen, namun cuaca sudah tidak mendukung,” ungkap Supriyanto.
Petani Tembakau lainnya, Sunaryah, menuturkan, harga jual Tembakau pada tahun ini belum begitu bagus, jika dibandingkan dengan tahun lalu.
“Tahun kemarin harga bisa mencapai Rp 60 ribu lebih, kalau tahun ini harga Rp 55 ribu, untuk daun atau rajangan Tembakau yang bagus secara fisik. Namun rata-rata harga daun rajangan Tembakau yang dibeli gudang rokok, Rp 45 ribu. Ya semoga harganya bisa lebih baik lagi,” harapnya. (bsn)