Patung di Klenteng Magelang Mulai Dibersihkan Jelang Imlek
BNews—MAGELANG TENGAH—Tepat sepekan jelang perayaan Tahun Baru Imlek 2570/2019, warga Tionghoa di Kota Magelang melakukan ritual pembersihan rupang atau patung, Selasa (29/1). Sedikitnya 13 rupang di Tempat Ibadat Tri Dharma (TITD) Kelenteng Liong Hok Bio dibersihkan menggunakan kuas dan kulit jeruk oleh Lo Cu.
BNews—MAGELANG TENGAH—Tepat sepekan jelang perayaan Tahun Baru Imlek 2570/2019, warga Tionghoa di Kota Magelang melakukan ritual pembersihan rupang atau patung, Selasa (29/1). Sedikitnya 13 rupang di Tempat Ibadat Tri Dharma (TITD) Kelenteng Liong Hok Bio dibersihkan menggunakan kuas dan kulit jeruk oleh Lo Cu.
Dijelaskan Ketua Yayasan Tri Bhakti Magelang, Paul Chandra Wesi Aji, pembersihan hanya boleh dilakukan setahun sekali. Rupang baru bisa dibersihkan ketika Cau Kun Kong atau Dewa Dapur mewakili seluruh dewa naik ke kayangan untuk melaporkan amal perbuatan manusia selama satu tahun kepada Shang Tee.
”Ketika dewa kembali turun ruangan sudah dalam keadaan bersih,” ujar Paul, Selasa (29/1) saat ditemui di TITD Kelenteng Liong Hok Bio, Kota Magelang.
Selain rupang, peralatan, altar hingga bendera pusaka juga turut dibersihkan dari kotoran seperti debu. Hampir seluruh rupang, kecuali Hok Tek Ceng Sin (Dewa Bumi) serta dua pendaping Dewi Kwan Im dan Mak Co Po (Dewi Laut) diturunkan dari altar untuk dibersihkan.
”Karena bobot rupang yang sangat berat dan tinggi lebih dari satu meter, tiga rupang cukup dibersihkan ditempat,” ujarnya.
Paul mengatakan, seluruh rupang yang terbuat dari kayu dibersihkan oleh Lo Cu menggunakan kuas dan kulit jeruk agar lebih mengkilat. Lo Cu sendiri merupakan umat kelenteng terpilih yang sudah melalui berbagai tahapan seleksi. Seperti sanggup melakoni tidak makan daging sejak makan malam sebelum kegiatan hingga malam berikutnya.
”Ada 26 orang. Satu Lo Cu dan satu Wakil Lo Cu membersihkan rupang kecuali pada wajah sebagai simbol penghormatan,” terangnya.
Masih diutarakan Paul, pada puncak Cap Go Meh atau sepekan setelah Imlek, pihaknya melibatkan kelompok kesenian tradisional di Magelang dan Sekitarnya termasuk kirab Liong Samsi. Malamnya aka nada pesta kembang api dan sembayang penutupan di klenteng.
”Semoga di Tahun Babi Tanah ini diberikan kesehatan, rejeki, negara bisa damai, maju, jaya dan rakyatnya sejahtera. Karena kalau tidak damai tidak bisa sejahtera,” pungkasnya. (han)