Pemprov Siapkan Rp 23 Miliar Untuk Korban Puting Beliung di Magelang dan Jateng
BNews–SEMARANG– Para korban angin puting beliung di Kabupaten Magelang dan beberapa daerah di Jawa Tengah sepertinya bisa bernafas lega. Bagaimana tidak, Pemprov Jateng kini menyiapkan Rp 23 miliar untuk membantu rehabiltasi pascabencana.
Kepala BPBD Jawa Tengah Sudaryanto mengatakan anggaran sebesari itu diambil dari pos dana tak terduga Pemprov Jateng. Menurutnya, bantuan akan disalurkan di ratusan bangunan rumah dan fasum yang rusak.
“Tidak semua dibantu, hanya yang roboh dan juga rusak berat. Untuk rumah roboh, mendapatkan bantuan Rp15 juta per rumah, sementara rusak berat dibantu Rp10 juta per rumah,” terangnya.
Dia merinci selama dua bulan terakhir, angin putting beliung melanda 12 Kabupaten di Jawa Tengah. Diantaranya Kabupaten Magelang (8 kecamatan), Kabupaten Wonosobo (8 Kecamatan), Brebes (1 Kecamatan), Boyolali (1 Kecamatan), Kabupaten Tegal (1 Kecamatan), Banjarnegara (2 Kecamatan), Karanganyar (5 Kecamatan), Batang (4 Kecamatan).
Juga Wonogiri (4 kecamatan), Pemalang (1 kecamatan), Sragen (1 kecamatan), Kendal (1 kecamatan) dan Grobogan di beberapa desa. Sebanyak 31 bangunan roboh, dan 107 bangunan mengalami rusak berat.
“Akibat bencana ini, puluhan rumah dan bangunan lain seperti sekolah mengalami kerusakan, ada yang roboh, rusak berat, sedang dan ringan. Kerugian ditaksir hingga miliaran rupiah,” kata dia.
Untuk mencairkan bantuan itu, pihak Kabupaten/Kota lanjut Sudaryanto harus membuat surat pernyataan darurat angin kencang. Apabila rumah yang rusak akibat angin kencang lebih dari lima, maka pemerintah daerah dapat mengajukan bantuan kepada Pemprov Jateng untuk bantuan kerusakan berat.
Sementara untuk kerusakan sedang atau ringan, bantuan dapat diberikan dari Kabupaten/Kota setempat. “Dari anggaran tersebut, sampai akhir tahun ini sudah digunakan sebesar Rp6,3 miliar. Sisanya, dapat digunakan untuk membantu warga yang menjadi korban bencana angin kencang di berberapa daerah. Kami masih menunggu pengajuan dari Kabupaten/Kota,” terangnya.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan bahwa Jawa Tengah merupakan supermarket bencana alam. Hampir semua bencana ada di provinsi ini.
“Jadi, semua harus siap memitigasi. Pahami potensi bencana yang ada di wilayah masing-masing dan tingkatkan pelatihan. Apabila terjadi bencana, segera lakukan tindakan penyelamatan,” kata Ganjar. (lhr/wan)