Penempatan Pasar Kaliangkrik Kembali Molor, Ini Penjelasan Pemkab
BNews—KALIANGKRIK— Pasar Kaliangkrik telah selesai dibangun namun belum kunjung diresmikan dan ditempati pedagang. Salah satu pertimbangannya adalah masih dalam suasana pandemi Covid-19.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Disdagkop-UKM Drs Basirul Hakim MM melalui surat erdaran yang disampaikan kepada para pedagang Kaliangkrik. Melalui surat tertanggal 9 April 2020 diumumkan, penempatan kembali pedagang Pasar Kaliangkrik akan dilaksanakan seusai Lebaran mendatang.
Sementara itu, pantuan di lapangan, sebagian pedagang sudah mulai melakukan penataan. Mereka membuat sekat sekat untuk berjualan. Meskipun sejauh ini belum ditentukan harga tebus kios dan los.
Sementara itu, dihubungi terpisah Kepala Satpol PP dan Damkar Kabupaten Magelang Wisnu Haryanto mengatakan saat ini tengah dipersiapkan pasar yang baru dengan baik.Sehingga pedagang diminta berjualan sementara di pasar penampungan.
“Pemda akan berusaha mempersiapkan segala sesuatunya menjadi lebih baik,” kata dia.
Seperti diketahui, Pasar Kaliangkrik seluas 10.487 m2, direhab akibat terbakar 23 Juni 2015. Selama pembangunan sekitar 1500 pedagang lama ditempatkan di Pasar Darurat, di atas tanah desa.
Konstruksi pasar tradisional di Lereng Gunung Sumbing, itu, dibuat empat lantai, terdiri basement, lantai dasar, lantai satu dan dua. Biaya pembangunan tahap I dari APBD 2018 Rp 66.896.300.000. Tahap II APBD 2019 Rp 17,8 miliar untuk menyelesaikan bidang arsitektur, plumbung dan finishing. Tahap II selesai akhir Desember 2019. (her/wan)