Pengakuan Ayah yang Bunuh Anaknya Gara Gara Minta Uang Study Tour
BNews–NASIONAL–– Kejam seorang ayah nekat bunuh anak gadisnya sendiri yang masih sekolah tingkat SMP di Tasikmalaya (23/1/2020). Mirisnya lagi, jazad anaknya dibuang di sebuah gorong-gorong.
Untuk alasanan pembunuhan seorang ayah ini dinilai dari hal yang sepele. Namun pelaku ini gelap mata hingga nekat bunuh anaknya dengan cara mencekik.
Korban diketahui bernama Delis Sulistina, 13 siswi kelas VII SMPN 6 Tasikmalaya Jawa Barat. Dia dibunuh ayahnya dan jazadnya ditemukan di gorong-gorong depan sekolahnya.
Sementara ayah kandungnya sendiri berinisila BR, 45. Di hadapan, polisi BR mengakui perbuatannya. Ayah durjana ini mengaku khilaf dan menyesal telah membunuh putrinya.
Kronologi pembunuhan sendiri saat itu (23/1/2020) sekitar pukul 16.00 WIB, BR mengaku kedatangan anaknya saat bekerja di rumah makan di Jalan Laswi, Kota Tasikmalaya. Sekadar diketahui, kedua orang tua Delis sudah bercerai sejak lama.
“Anak saya meminta uang Rp 400 ribu, katanya mau studi tur ke Bandung. Saya tak punya uang. Kasbon Rp 100 ribu dan Rp 200 ribu dari celengan di rumah,” tutur BR (27/2/2020).
Lantaran uang untuk studi tur masih kurang Rp 100 ribu, anaknya terus merengek. Sehingga BR membawa anaknya ke sebuah rumah kosong bekas rumah makan. Jaraknya tak jauh dari tempat BR bekerja, sekitar 100 meter.
“Di rumah kosong itu masih merengek. Saya khilaf, karena kesal dicekik lehernya sampai lemas. Setelah itu saya tahu anak saya sudah meninggal dunia,” terangnya.
DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)
“Saya menyesal pak tidak akan mengulangi perbuatan itu,” sesalnya.
Setelah mengetahui anaknya tak bernyawa, BR memutuskan kembali bekerja sambil memikirkan cara menghilangkan jejak. Ia terpikir membawa anaknya kembali ke sekolah, sebab saat itu Delis masih mengenakan seragam pramuka dan belum pulang ke rumahnya.
“Saya membawa anak menggunakan sepeda motor. Tangannya diikat pakai kabel tv supaya tak jatuh saat dibonceng,” kata BR.
Rumah kosong ke sekolah itu berjarak tiga kilometer dengan waktu tempuh sekitar 13 menit menggunakan kendaraan. Setibanya di depan sekolah, ia melihat saluran air dan kebetulan arusnya cukup deras. Saat itu Tasikmalaya diguyur hujan deras.
Melihat gorong-gorong, BR langsung berpikir membuang mayat putrinya itu ke gorong-gorong. Aksi biadab tersebut dilakukan agar perbuatan BR menghilangkan nyawa Delis tak diketahui.
“Saya langsung memasukkannya ke gorong-gorong depan sekolahnya,” ujar BR.
Sementara Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Anom Karibianto mengungkapkan tersangka memasukkan mayat korban ke dalam gorong-gorong untuk mengelabui perbuatannya.
“Dimasukkan ke gorong-gorong itu agar dikira kecelakaan dan masuk ke gorong-gorong. Karena pada saat itu situasi dalam keadaan hujan lebat,” tambahnya. (*/bsn)