PENTING !! Penyebab Masuk Angin Duduk, Terjadi Penyempitan Pembuluh Darah
BNews-KESEHATAN– Angin duduk atau angina pectoris terjadi saat otot jantung tidak mendapatkan cukup suplai darah. Ini disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah yang mengalirkan darah ke jantung.
Risiko angina pectoris cenderung meningkat seiring bertambahnya usia. Wanita umumnya memiliki risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan pria sebelum menopause.
Namun, setelah menopause, risiko wanita menjadi setara dengan pria. Selain usia, ada beberapa penyebab angina pectoris lainnya yang perlu diketahui agar gejalanya bisa dihindari.
- Penyempitan pembuluh darah koroner.
Kasus angina pectoris sebagian besar disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah koroner yang memberi suplai darah ke otot jantung.
DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDURNEWS (KLIK DISINI)
Penumpukan plak aterosklerotik, yang terdiri dari lemak, kolesterol, dan zat lainnya, adalah pemicu utama penyempitan. Plak ini dapat menyebabkan pembuluh darah menyempit atau bahkan terblokir, menghambat aliran darah ke jantung. Dokter dapat meresepkan nitrates, beta-blocker, atau statin untuk mengelola dan mengendalikan gejala ini.
- Aterosklerosis.
Aterosklerosis terjadi saat dinding pembuluh darah mengeras akibat penumpukan plak. Ini bisa terjadi secara bertahap selama bertahun-tahun dan menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Akibatnya, angina pectoris tak terhindarkan.
- Penyakit jantung koroner.
Penyakit jantung koroner terjadi ketika pembuluh darah koroner mengalami penyumbatan atau penyempitan yang signifikan. Penyakit ini dapat memicu angina pectoris, terutama saat jantung membutuhkan lebih banyak darah saat aktivitas fisik atau stres. Selain memberikan obat-obatan, dokter juga dapat menyarankan angioplasti atau pemasangan stent untuk membantu membuka pembuluh darah yang tersumbat. Pembedahan bypass jantung juga dapat dilakukan dalam kasus yang lebih serius.
- Spasme pembuluh darah.
Beberapa kasus angina pectoris disebabkan oleh spasme atau kontraksi tiba-tiba pada pembuluh darah koroner. Spasme ini dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan mengurangi aliran darah ke otot jantung, sehingga memicu serangan angina.
- Hipertensi.
Tekanan darah tinggi dapat merusak dinding pembuluh darah, mempercepat pembentukan plak, dan meningkatkan risiko angina pectoris. Mengontrol tekanan darah dengan gaya hidup sehat, termasuk makan seimbang, berolahraga teratur, dan berhenti merokok, dapat membantu mencegah komplikasi pada sistem kardiovaskular.
- Diabetes melitus.
Kondisi ini dapat meningkatkan risiko angina pectoris melalui berbagai mekanisme, termasuk kerusakan pembuluh darah dan peradangan yang mempercepat perkembangan aterosklerosis.
- Obesitas.
Kelebihan berat badan atau obesitas dapat meningkatkan risiko angina pectoris. Obesitas juga sering terkait dengan faktor risiko lainnya, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, dan kadar kolesterol tinggi.
- Merokok.
Zat-zat yang terkandung dalam rokok dapat merusak dinding pembuluh darah, meningkatkan pembentukan plak, dan menyebabkan penyempitan pembuluh darah koroner. Merokok merupakan faktor risiko utama penyakit jantung.
- Kadar kolesterol tinggi.
Tingginya kadar kolesterol, terutama kolesterol LDL (kolesterol jahat), dapat meningkatkan risiko pembentukan plak dan menyebabkan penyempitan pembuluh darah koroner. Pemantauan kadar kolesterol secara rutin sangat penting untuk memantau kondisi ini dan mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan.
Itulah beberapa penyebab angina pectoris yang perlu diwaspadai. Jika Anda membutuhkan konsultasi lebih lanjut, Anda bisa menghubungi dokter terdekat. (*)