Suka Duka Komunitas Gowes Asal Ngablak Keliling Kota kota
BNews—KOMUNITAS—Kegiatan bersepeda atau gowes sudah menjadi rutinitas bagi masyarakat. Seperti yang dilakukan komunitas gowes GGS (Girirejo Gowes Society) asal Kelurahan Girirejo, Kecamatan Ngablak, Magelang.
GGS dengan anggota sebanyak 26 orang tersebut rutin gowes setiap sore hari. Dengan titik kumpul bergantian di salah satu rumah anggota.
”Kami ngumpulnya dimana saja, karena anggota juga berasal dari satu kelurahan jadi lebih mudah untuk berkoordinasi. Hal itu juga yang menjadi dasar nama komunitas kami yakni Girirejo Gowes Society atau bisa juga Ganteng Ganteng Sepedaan,” ungkap salah satu anggota GGS, Nida Mubarok, 26 tahun, kepada Borobudurnews.

Dia menjelaskan, GGS berdiri pada bulan Maret lalu dan sudah gowes keberbagai tempat dengan rute bermacam-macam. Rute terjauh, diakuinya, hingga 68 kilometer yakni dari tempatnya hingga ke Salatiga, Kopeng dan kembali lagi ke Ngablak.
”Selain itu juga pernah dari Ngablak kearah Kota Magelang kemudian Grabag dan kembali ke Ngablak dengan jarak tempuh sekitar 64 kilometer,” jelasnya.
Lanjut Nida, saat gowes dengan rute jauh, ada salah satu sepeda yang bannya bocor kemudian mencari tukang tambal ban. Namun karena kebanyakan adanya tambal ban untuk sepeda motor dan tukangnya tidak berani menambal sehingga terpaksa mendorong sepeda itu sejauh lima kilometer.
”Akhirnya bertemu dengan tukang tambal ban yang bersedia. Dengan pengalaman tersebut menjadi pelajaran bagi kami dan kedepannya akan mempersiapkan alat njugil ban dan ban dalam yang baru,”
Pengalaman yang berkesan lainnya, tambah dia, yakni ketika berangkat gowes saat pagi hari. Dikarenakan daerahnya adalah pegunungan dengan suhu dingin, ada salah satu anggota yang sengaja menggunakan jaket gunung.
”Namun sesampainya di kota,sinar matahari sudah terik,akhirnya dia kergerahan. Jadilah dia gowes ala nonton dangdut alias jaket dilepas dan sesekali lengan jaket ditali di leher atau dipinggang. Itu beberapa pengalaman seru ketika kami gowes,” pungkasnya. (mta)