Rafting Kali Elo Magelang Gelar Simulasi Sambut New Normal
BNews–WISATA —Perkumpulan Operator Elo Magelang mengadakan simulasi arung jeram untuk menyambut era new normal. Dengan titik kumpul di Resto Kampung Ulu Kabupaten Magelang, hari ini (13/6/2020).
Menurut pantauan Borobudurnews dilokasi, simulasi yang dilakukan telah menerapkan protokol kesehatan. Seperti kendaraan yang masuk ke parkiran Resto Kampung Ulu disemprot disinfektan dan pengunjung juga telah mengenakan masker.
Kemudian, pengunjung diminta cuci tangan dengan sabun, dicek suhu tubuhnya, diberi handsintizer dan didata. Setelah itu persiapan bagi pengunjung untuk menaiki angkutan, yang akan membawanya ke lokasi titik pemberangkatan arung jeram di daerah Mertoyudan Magelang.
”Sebelum pandemi, mobil angkutan bisa diisi enam orang, namun saat ini diatur hanya empat orang. Begitu juga perahu yang ditumpangi, normalnya mengangkut enam orang dan ditambah pemandu satu orang. Sementara saat ini, diatur maksimal empat orang dan ditambah pemandu,” jelas Ketua Paguyuban Arung Jeram Kabupaten Magelang, Nuryana, tadi siang (13/6/2020).
Dia menjelaskan, sebelum perahu karet dan perlengkapan rafting lainnya digunakan, akan disemprot disinfektan terlebih dahulu. Kemudian handsanitizer diberikan saat pengunjung akan naik ke perahu.
”Rutenya sendiri yakni di sungai Elo dengan jarak rafting sekitar 12 kilometer dan durasi sekitar 2,5 jam. Setelah pengunjung sampai di titik finish di daerah Mendut, Mungkid, Magelang, saat turun perahu juga diberikan handsanitizer dan mereka bisa kembali ke titik kumpul,” paparnya.
Simulasi yang dilakukan, diakui Nuryana, sudah mengikuti protokol kesehatan yang ketat. ”Nantinya simulasi ini juga sebagai contoh Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk diterapkan, jika destinasi wisata arung jeram di Magelang sudah benar-benar dibuka kembali,” tandasnya.
Sementara itu, Kabid Pemasaran dan Pariwisata Dispapora Kabupaten Magelang Gunawan Andi yang mengikuti simulasi tersebut. Menuturkan, pihaknya sangat mendukung dengan diadakannya simulasi arung jeram itu.
”Nantinya jika pemerintah sudah membuka secara resmi, pengelola pariwisata sudah siap dengan SOP, protokol kesehatan dan lain sebagainya. Sehingga penting sekali hal-hal seperti simulasi ini dilakukan,” paparnya.
Download Musik Keren Disini
”Saat mengarungi sungai, pengunjung tidak memakai masker. Hal itu sesuai SOP yang mengacu ke IRF. Namun ketika turun perahu, pengunjung langsung diminta mengenakan masker kembali dan diberi handsintizer,” lanjutnya.
Dia menuturkan, pelaksanaan simulasi tersebut sudah menerapkan protokol kesehatan yang sesuai. ”Jika ada sedikit kekurangan mungkin itu sebagai perbaikan kedepannya. Namun pada prinsipnya SOP dan protokol kesehatan sudah dilakukan dengan baik,” pungkasnya. (mta)