Ratusan Warga Enggan Mengungsi Dalih Status Siaga Merapi Belum Berbahaya
BNews—JATENG— Sedikitnya 365 warga di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III Gunung Merapi hingga hari ini, (30/11), masih enggan mengungsi. Penduduk Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang di Kabupaten Klaten tersebut beralasan kondisi gunung di Perbatasan Jawa Tengah-Jogjakarta belum membahayakan. Meskipun, Balai Penyelidikan dan Pengembagan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menaikkan ststus dari Waspada ke Siaga pertanggal 5 November 2020.
”Untuk KRB III itu ada tiga dukuh; Bangan, Deles dan Betung. Kesemuanya ada 123 KK (kepala keluarga), 365 jiwa,” kata warga Desa Sidorejo, Donal Jack, Senin (30/11).
Donal menerangkan, meski memilih bertahan di rumah, warga di sini tetap menjaga hubungan dengan ’orang luar’ jika sewaktu-waktu Merapi bergejolak. Selain itu, warga mempelajari kondisi Merapi dengan berpedoman edaran cara menghadapi bencana Merapi pada setiap levelnya, yakni ’Catur Gatra Ngadepi Bebaya’.
”Mereka belajar mengenali Merapi saat ini diterjemahkan dalam Catur Gatra Ngadepi Bebaya. Status siaga atau level III di Catur Gatra itu dituliskan bahwa belum mendengar gemuruh terus menerus atau belum melihat guguran lava pijar,” terangnya.
Dengan alasan ini, warga enggan mengungsi dan memilih bertahan di rumah. Namun, mereka tetap mempersiapkan segala sesuatu. Baik kendaraan evakuasi maupun tas siaga bencana. Serta tempat evakuasi sementara yang sudah disiapkan dengan segala fasilitasnya.
Dalam edaran Catur Gatra Ngadepi Bebaya Level III pada poin terakhir disebutkan ’segera mengungsi bila mulai terlihat guguran lava pijar/ awan panas kecil. Atau suara gemuruh yang menerus’. (han)