Sejarawan Benarkan Inggris Ambil Harta Karun 350Kg Emas Milik Kraton Jogja
BNews—JOGJAKARTA— Sejarawan asal Inggris Peter Carey membenarkan harta benda Kraton Jogjakarta yang dirampas Inggris pada masa Geger Sepehi. Namun, ia menyebut bukan emas sejumlah 57 ribu ton seperti yang disebutkan ahli waris Sri Sultan HB II beberapa waktu silam.
Dikutip dalam dialog online di kanal YouTube Historia, Peter mengatakan jika sebanyak 800 ribu dollar Spanyol berupa uang emas dan perak dirampas. Catatan itu disebut saat Inggris menaklukkan Kraton Jogjakarta.
”Uang tersebut digunakan Inggris untuk bonus kemenangan bagi pasukannya yang tidak tewas,” tutur pria kelahiran Burma (Myanmar) itu.
”Waktu itu kalau dinilai sekitar 150 ribu poundsterling atau setara sekarang 11,5 juta poundsterling. Kalau dijadikan emas saat ini setara 350 kilogram emas,” sambungnya, Rabu (5/8)
Pria 72 tahun itu menerangkan, saat itu ada banyak benda berharga Kraton lainnya yang juga dirampas Inggris. Seperti keris, naskah dan juga wilayah-wilayah milik Kraton Yogyakarta atau Mataram Islam.
Hal itu bisa dinilai sebagai kerugian termasuk hilangnya wilayah-wilayah yang diklaim memiliki nilai tinggi di lembaga perbankan saat itu. Seperti tanah di Kedu yang saat itu dikenal cukup kaya.
”Tanah itu saja dibutuhkan untuk jaminan pinjaman dari bank di Kalkuta Rp3 juta Gulden untuk biaya Belanda yang saat itu hendak bangkrut. Cukup Kedu saja dan itu nilainya cukup besar,” terangnya.
Hanya saja untuk meminta kembali rampasan-rampasan pada Inggris, Kraton Jogjakarta harus betul-betul teliti mendata dengan latarbelakang hasil riset kuat. Argumentasi dari sejarawan, budayawan, leluhur Kraton, kuasa hukum untuk sampai ke pengadilan harus kuat.
”Itu sangat dibutuhkan agar barang-barang tersebut bisa kembali ke Jogjakarta,” pungkasnya. (han)