Sekarang Hari Selasa Kliwon, Ternyata Lebih Mistis Dibanding Jumat Kliwon
BNews-MAGELANG– Mengapa Selasa Kliwon dianggap lebih mistis dan menakutkan dibandingkan dengan Jumat Kliwon? Baik Jumat maupun Selasa Kliwon telah menjadi bagian dari mitos dan kepercayaan masyarakat Jawa sejak lama.
Meskipun Jumat Kliwon seringkali dikaitkan dengan hal-hal angker dan mistis, Selasa Kliwon dianggap lebih keramat. Bukan hanya Sekaten dan Grebeg Mulud yang melibatkan masyarakat dalam upacara yang sakral, namun ada juga ritual tradisional yang dilaksanakan pada hari Selasa Kliwon yang memiliki daya tarik tersendiri.
Salah satu upacara yang terkenal adalah ritual di Sela Sengker, di kawasan Cepuri Parangkusumo, Bantul. Ritual ini dilakukan pada hari Jumat dan Selasa Kliwon serta diyakini memiliki penunggu yang melekat dalam upacara tersebut. Tradisi ini telah dilakukan secara turun-temurun oleh masyarakat setempat.
Selain itu, dalam perhitungan hari Jawa, pasaran Kliwon memiliki unsur mistis yang cukup kuat. Karena itu, pelaksanaan upacara Kliwon dianggap penting dan sakral bagi masyarakat.
Tak hanya itu, pada Selasa Kliwon juga beredar mitos bahwa orang yang meninggal pada hari tersebut akan dikejar oleh pencari jimat di beberapa tempat pemakaman. Beberapa bagian tubuh atau kain kafan orang yang meninggal tersebut dicari untuk keperluan pesugihan atau kepentingan mistis lainnya.
Tentu saja, kepercayaan ini subjektif dan tergantung pada keyakinan masing-masing individu. Meskipun demikian, mitos ini tetap mempengaruhi pandangan sebagian masyarakat yang menganggap Selasa Kliwon sangat keramat dan menyeramkan.
Namun, kita perlu menghargai dan menghormati kepercayaan masyarakat yang memegang teguh mitos ini. Meskipun terkadang sulit dipahami, kepercayaan tersebut merupakan bagian dari budaya lokal yang harus kita hormati.
DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)
Mitos dan kepercayaan seperti ini juga menjadi bagian dari kekayaan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan. Jika kita tidak mempercayainya, setidaknya kita dapat menganggapnya sebagai pengetahuan yang menarik tanpa mencampuri keyakinan orang lain.
Dalam kesimpulan, Selasa Kliwon dianggap lebih mistis dan menyeramkan dibandingkan dengan Jumat Kliwon. Namun, kepercayaan dan mitos ini tetap subjektif dan tergantung pada keyakinan individu. Kita semua harus menghormati kebudayaan dan keyakinan masing-masing, tanpa menghakimi atau mencampuri keyakinan orang lain. (*)