Sering Bagikan Postingan di Media Sosial, Ini Tipe Oversharing Menurut Psikolog
BNews—NASIONAL— Ada berbagai jenis pengguna media sosial (medsos) di mata psikolog. Mereka dapat dilihat dari setiap postingannya.
Mereka sering share atau menyebarkan apapun yang mereka suka. Terkadang tidak sadar hal tersebut apa boleh atau tidak disampaikan ke publik.
Bisa dikatakan, akhirnya berbagi aktivitas atau apa pun secara berlebihan di media sosial dianggap sebagai hal yang biasa. Bahkan menarik untuk dilakukan.
Amy Morin, psikolog yang mempelajari fenomena ini, menyebut berbagi aktivitas secara berlebihan di media sosial ini sebagai oversharing.
Melansir Forbes, oversharing merupakan istilah untuk menyebut seseorang yang menjadikan medsos seperti buku diary.
Tipe-tipe oversharing di medsos:
1. Suka berbagi foto
Tak hanya sekadar foto pribadi, dilansir dari says.com, orang yang masuk dalam kategori oversharing juga mengunggah gambar sensitif dan mencolok, bahkan menampilkan foto porno atau kekerasan. Misalnya, saat kecelakaan pesawat, ia mengunggah foto potongan jenazah atau barang yang ditemukan tim SAR.
Pikirkan sebelum Kamu mengunggah dan berbagi. Periksa sumber di internet terlebih dahulu untuk mengetahui kebenaran sebelum membagikannya. Selain itu, selalu tanyakan pada diri sendiri seperti ”Bagaimana perasaanmu jika ini adalah foto seseorang yang Kamu kenal tersebar di media sosial?”
2. Terus memberi tahu lokasi keberadaan
Biasanya, tipe seperti ini seolah pamer dengan kegiatannya. Awalnya hanya untuk eksis di medsos. Namun hal itu justru membahayakan keselamatan dirinya.
Bahayanya memberi tahu di mana Kamu berada adalah orang menjadi tahu kalau rumah dalam keadaan kosong. Kamu tidak pernah tahu temanmu di dunia maya. Bisa saja, salah satu dari mereka merupakan salah satu komplotan penjahat, siap menyatroni rumah dalam kondisi kosong. Atau Kamu bisa jadi korban perampokan.
DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)
3. Tidak berpikir saat membuat status
Banyak orang tidak menyadari bahwa hal-hal yang mereka jadikan status di medsos bisa berdampak pada masa depan mereka sendiri.
Menurut survei tahun 2013 oleh Kaplan Test Prep, saat ini ada banyak perguruan tinggi yang menerima mahasiswa dengan melakukan pencarian daring (29 persen) atau mengunjungi profil jejaring medsos pelamar (31 persen).
Maka, bijaklah saat berperilaku di medsos. Sebab, apa pun yang Kamu tuliskan di medsos, itu bisa menjadi rekam jejak dalam hidupmu.
4. Suka memamerkan kekayaan
Ternyata, suka memamerkan kekayaan di media sosial bisa berdampak buruk terhadap penggunanya. Menurut Biro Statistik Keadilan AS, diperkirakan 16,6 juta orang Amerika menjadi korban pencurian identitas pada tahun 2012 saja. Kerugian finansial para korban ini bertambah hingga USD24,7 miliar. Bagi pencuri identitas, medsos adalah tempat berburu informasi pribadi.
Becky Frost, manajer pendidikan konsumen untuk layanan ProtectMyID dari Experian, mengatakan bahkan sesuatu yang tampaknya tidak berbahaya seperti nama anjingmu atau nama gadis Ibumu dapat membahayakan rekening bank atau kartu kredit Kamu. Nama-nama itu mungkin menjadi bagian dari pertanyaan keamanan atau sandi rekening bank Kamu.
5. Selalu mengeluh tentang pekerjaannya di medsos
Tidak ada salahnya mengeluh tentang pekerjaan atau marah pada atasan, asalkan tidak tergoda untuk curhat di medsos. Ketika marah, mungkin lupa untuk berpikir jernih sehingga mengeluarkan kata-kata kasar. Hal itu bisa menjadi bumerang bagi dirimu, bahkan bisa menyebabkan kehilangan pekerjaan.
DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)
6. Terlalu banyak mengunggah foto dan informasi anak
Terlalu banyak membagikan foto dan informasi mengenai anak juga tidak bagus karena bisa membuat anakmu berpotensi menjadi incaran penculikan. Apalagi saat ini ada istilah ’penculikan digital’, seperti mencuri foto anak dari media sosial. Kemudian, membagikannya kembali dan seolah-olah itu adalah anak mereka. Dalam kasus lain, foto anak-anak menjadi sasaran lelucon dan penindasan dunia maya.
7. Mengunggah sesuatu yang bisa berurusan dengan hukum
Hati-hati saat mengunggah sesuatu di medsos, bisa saja itu berkaitan dengan hukum. Misalnya, mengunggah foto atau video mengemudi sambil minum alkohol. Niat awalnya hanya sekadar eksis, tapi kegiatan itu melanggar hukum. Dari bukti foto itu, polisi bisa meringkus Kamu. (bsn/han)