BNews—KESEHATAN— Kecemasan adalah suatu bentuk emosi yang umumnya disertai dengan rasa tidak nyaman, takut, atau gelisah. Emosi ini muncul saat seseorang menghadapi hal yang mengancam dan menakutkan.
Pada umumnya, rasa cemas biasa timbul bila ada pemicu stres. Setelah berhasil melaluinya, perasaan tersebut akan hilang dengan sendirinya. Namun, lain cerita bila rasa cemas yang Anda alami sangatlah intens, berlebihan, atau muncul tanpa penyebab yang jelas.
Rasa cemas yang berlebihan dan tidak terkendali ini termasuk gejala penyakit mental yang disebut gangguan kecemasan atau anxiety disorder.
Gangguan kecemasan tergolong gangguan mental serius. Kondisi ini membuat pengidapnya selalu merasa cemas dan khawatir sehingga sulit menjalani aktivitas sehari-hari.
Beberapa komplikasi cemas berlebihan lain yang perlu Anda waspadai, termasuk:
- depresi atau gangguan mental lain,
- penyalahgunaan obat-obatan,
- susah tidur dan insomnia,
- masalah pencernaan,
- sakit kepala,
- isolasi sosial,
- penurunan kualitas hidup,
- penurunan produktivitas kerja, dan
- munculnya pikiran hingga keinginan bunuh diri.
Cara mengatasi rasa cemas berlebihan
Apabila rasa cemas yang berlebihan dan berkepanjangan dibiarkan begitu saja, hal ini bisa menyebabkan timbulnya komplikasi kesehatan.
Sebagai langkah awal, cobalah ikuti tips di bawah ini untuk mengatasi rasa cemas berlebihan.
- Lakukan relaksasi atau latihan pernapasan untuk mengurangi stres dan kecemasan.
- Latihan berbicara dengan orang lain yang bisa dimulai dari teman dekat dan keluarga.
- Fokus pada kegiatan yang disukai untuk melepaskan oksitosin, yakni hormon pereda stres dan kecemasan alami.
- Coba lakukan aktivitas baru, seperti mempelajari keterampilan baru atau bahasa baru.
- Olahraga rutin, seperti berjalan kaki, bersepeda, dan senam aerobik, untuk membantu meningkatkan suasana hati.
- Istirahat dan tidur yang cukup, setidaknya 7–8 jam setiap malam.
Jika Anda telah mencoba langkah-langkah di atas dan kecemasan berlebihan yang Anda alami tidak juga berkurang, coba pertimbangkan untuk mencari bantuan profesional.
Psikolog atau psikiater dapat membantu Anda mencari solusinya sehingga Anda mampu beraktivitas dengan normal kembali seperti sediakala. (*)
Sumber: hellosehat