Sisa Pengungsi Merapi Magelang Putuskan Akan Segera Pulang, Ini Alasannya
BNews–MUNGKID– Ratusan pengungsi merapi di wilayah Magelang masih bertahan di Tempat Evakuasi Akhir hingga hari ini (28/1/2021). Mereka berasal dari dua dusun di satu desa di lereng merapi sisi barat wilayah Kecamatan Dukun.
Menurut update BPBD Kabupaten Magelang, total masih ada 321 pengungsi dari warga rentan lereng merapi. Mereka yakni dari Dusun Babadan I sebanyak 265 Jiwa berada di TEA Desa Banyurojo Kecamatan Mertoyudan. Dan Dusun Babadan II sebanyak 56 Jiwa berada di TEA Desa Mertoyudan Kecamatan Mertoyudan.
Meskin demikian, para pengungsi ini telah berencana untuk pulang ke rumahnya pada awal Februari 2021 mendatang. Hal ini dilakukan karena menurut BPPTKG, potensi bahaya erupsi merapi saat ini berubah.
“Rencana tanggal 1 Februari 2021 kita akan pulang. Hal ini karena informasi dari BPPTKG pemetaan potensi bahaya merapi saat ini berada di arah barat daya,” kata salah satu pengungsi, Wahyudi (28/1/2021).
Ia mengungkapkan keputusan pengungsi akan pulang ini merupakan hasil musyawarah internal. “Ya karena alasan tersebut kami bermusyawarah dan akan pulang akhirnya. Namun bila pemerintah masih melarang kita tetap akan menurut saja, dan kalau jadi pulang sewaktu-waktu harus mengungsi kembali kita juga siap,” paparnya.
Sementara salah satu Perangkat Desa Paten, Margi membenarkan informasi tersebut. “Ya baru dengan dari para warga yang mengungsi bahwa akan pulang besok Senin 1 Februari 2021,” ujarnya.
Terkait pertemuan dengan BPBD Kabupaten Magelang pada Minggu kemarin, Margi menyampaikan bahwa itu waktu meminta penjelasan terkait kondisi merapi kepada koordinator pengungsi.
“Saat itu BPBD mempersilahkan pengungsi untuk musyawarah yang terbaik untuk semuanya. Mau menetap di pengungsian boleh, mau pulang juga tidak bisa menahan dan tidak memperbolehkan,” ungkapnya.
Dan terkait keputusan para pengungsi akan pulang tersebut, lanjutnya dari pihak desa tidak bisa menahan.
“Kami tidak bisa menahan pengungsi yang merupakan warga kami akan pulang ke rumahnya. Karena memamng situasi arah bahaya berubah. Namun Desa tetap siaga dan siap melayani masyarakat,” pungkasnya. (bsn)