BNews–MUNGKID– Manajemen Persikama kembali merasakan sulitnya mengarungi kompetisi Liga 3 tanpa dukungan stakholder yang lain. Hal ini membuat kondisi tim pincang dan terancam tak ikut dalam putaran kedua.
Seharusnya, Pemkab dan masyarakat Kabupaten Magelang patut berbangga memiliki Persikama di liga 3 ini. Apalagi, mayoritas pemainnya merupakan anak-anak lokal Magelang, namun kans lolos ke babak berikutnya cukup terbuka.
Manajer Persikama, Rohman mengakui timnya dalam kondisi prihatin. “Terus terang, kalau tim dalam kondisi begini saja, berat di putaran kedua. Perlu ada solusi konkrit, terutama dari sisi finansial,” imbuhnya.
Diakui jika diputaran kedua, pihaknya sebenarnya ingin menambah tiga pemain lagi. Namun melihat kondisi keuangan timnya, untuk menambah pemain dirasakan berat. “Untuk bertahan saja sulit, apalagi menambah pemain,” pungkasnya.
Pelatih Persikama, Edy Prayitno menyerahkan sepenuhnya kepada manajemen dan Ascab sebagai pemilik Persikama terkait kondisi finansial yang sedang dihadapi . “Kalau bicara potensi, sebenarnya Kabupaten Magelang tidak kalah dengan daerah lain. Bahkan untuk saat ini, ada beberapa anak-anak yang layak untuk memperkuat tim di liga dua atau bahkan satu. Tinggal memoles saja. Namun kalau ini tidak didukung, ya berhenti,” tegasnya. (bsn/bn1)
Berita Lainnya
Do pindah ijo yo kam ? Ha �� ha