Takut Masuk Rumah, Warga Korban Gempa Salatiga-Semarang Bertahan di Tenda Darurat

BNews—JATENG— Puluhan warga di Desa Pojok Asri, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang masih bertahan di tenda darurat. Mereka masih takut jika tertimpa reruntuhan bangunan rumah karena gempa susulan masih terjadi.

Warga belum berani masuk ke dalam rumah. Mereka masih merasakan lebih dari empat kali gempa susulan dengan durasi waktu yang cukup lama, sekitar dua hingga tiga detik .

Hampir sebagian besar warga mulai dari orang dewas/ lansia, wanita hingga anak-anak bertahan di tenda darurat. Mereka belum mau kembali ke rumah lantaran khawatir terjadinya gempa susulan dengan guncangan yang lebih besar.

Terlebih sepanjang Minggu  (24/10) pagi warga sudah empat kali merasakan gempa dengan durasi guncangan sekitar tiga detik.

”Warga mengaku merasa aman berada di tenda darurat  karena tak ingin tertimpa reruntuhan bangunan rumah. Jika sewaktu waktu muncul gempa susulan dengan guncangan yang lebih hebat,” kata Ketua RT Pojok Sari Yunawan Putranto.

Untuk bisa bertahan hidup karena belum adanya bantuan bahan makanan dari pemerintah setempat. Warga terpaksa secara swadaya membeli makanan di warung untuk mereka santap bersama.

Data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan pada Minggu (24/10) pagi wilayah Salatiga, Banyubiru, Bawen dan Ambarawa kembali diguncang gempa bumi sebanyak empat kali.

Magnitudo gempa tertinggi mencapai M3,4 yang dimulai sejak pukul 05.57WIB. Empat rentetan gempa dirasakan mengguncang Banyubiru dan Ambarawa dengan Magnitudo 3,4, 2,3,2,3 dan 2,2. (ifa/han)

Sumber: iNews

About The Author

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!
%d blogger menyukai ini: