Usai Kebakaran Desa Di Lereng Merbabu Terancam Kekeringan
BNews—MUNGKID— Kebakaran di kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu diprediksi akan berdampak bagi masyarakat. Salah satunya ancaman kekeringan.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala BPBD Kabupaten Magelang Edy Susanto. Menurutnya, kebakaran di Gunung Merbabu telah menyebabkan hilangnya daerah tangkapan air.
“Total luas lahan yang terbakar mencapai 436 hektar itu sangat luas,” kata Edy, kemarin.
Menurutnya daerah yang terbakar merupakan daerah penting untuk resapan air. “Dampak langsung kita belum menerima laporan tapi potensi ancamannya ada,” katanya.
Kondisi itu, menjadi ancaman serius bagi ribuan jiwa yang tersebar di antara Desa Banyuroto dan Desa Wonolelo Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang yang selama ini mengandalkan sumber air dari gunung setinggi 3.145 mdpl tersebut.
Menurut Edy, ancaman dari kebakaran itu bisa saja terjadi jika saluran pipa distribusi dari wilayah puncak ke pemukiman rusak terbakar.
“Potensi ancamannya kalau terganggu (rusak) sistem penyaluran air bersih dari puncak, maka air bersih warga juga akan terganggu,” jelasnya.
Jika memang terdapat kerusakan pipa saluran air bersih warga bisa langsung memperbaikinya.
“Kalau untuk mengurangi hilangnya sumber air itu bisa dilakukan secara bertahap yakni dengan melakukan penghijauan di kawasan hutan Gunung Merbabu oleh semua pihak,” ungkapnya.
Upaya penghijauan bisa dilakukan setelah api benar-benar padam dan saat musim penghujan.
“Penghijauan bisa dilakukan untuk mengembalikan sumber air. Waktunya tentu saat musim hujan nanti,” terang Edy.
Selain itu, masyarakat yang biasa beraktivitas di Gunung Merbabu juga dihimbau untuk selalu menjaga lingkungan, tidak membuat titik api sembarangan, agar kebakaran tidak terulang. (bn1/co)