VIRAL…Aksi Penutupan Akses Jalan di Kampung Boton Magelang
BNews—MAGELANG—Aksi penutupan sebuah halaman rumah yang biasa dijadikan sebagai jalan warga di Kampung Boton I, Kelurahan Magelang, Magelang Tengah, Kota Magelang viral di media sosial facebook. Pemilik lahan menutup jalan menggunakan tumpukan material batu kali.
Alasannya diduga mulai dari terganggu dengan kendaraan yang kebut-kebutan hingga berselisih dengan tetangga. Postingan yang diunggah akun Messiana Putri Lapurga di grup Facebook terbesar di Magelang itu langsung dihujani ribuan like dan ratusan komentar.
Namun, belum genap 24 jam, postingan sudah terhapus. Banyak netizen yang memberikan beragam respons di dalam kolom komentar. Mulai mengecam, menghujat hingga meminta antara pihak pemilik lahan dan kelurahan untuk duduk bersama.
Dalam unggahannya, Messiana Putri Lapurga mengunggah dua foto. Gambar bebatuan yang menutup akses jalan serta panti asuhan dan pondok pesantren. Maklum, tidak jauh dari rumah tersebut berdiri panti dan ponpes yang secara tidak langsung ikut merasakan dampaknya.
”Kampungku punya cerita, lur. Akses jalan yang harusnya digunakan untuk panti asuhan, warung mie ayam, pasar, makam Mbah Mboto. Tapi malah ditutup sepihak sama sang empunya rumah. Dah berjalan sebulan lebih tak bisa dilewati,” tulis Messiana dalam keterangan postingannya, kemarin (25/12).
Postingan tersebut langsung dibanjiri ratusan komentar netizen. Seperti komentar yang dilontarkan pemilik akun Tameik yang geram atas tindakan yang dilakukan pemilik rumah.
”Halah teko wong sak kampung kompak rasah do disopo aruh ae wong meditttttt ngono kuwiiii (Orang sekampung kompah jangan pada menyapa. Cuek aja. Orang (pelaku) pelit gitu),” tulis dia.
DOWNLOAD APLIKASI BERITA BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)
Berbeda dengan Kenjimahesa, bukannya mengomentari jalan yang diblokir, dirinya justru mengomentari nasib pondok pesantrennya.
”Wah, Sinar Melati pondokku biyen, lurr. Pie nasibe saiki. (Wah, Sinar Melati Pondokku dulu, lur. Bagaimana nasibnya sekarang),” tanya santri alumnus ponpes tersebut.
Pengguna Facebook lain, Udi Kurniawan dalam komentarnya sedikit memberikan pencerahan. Udi menerangkan, tepat di jalan naik menuju lokasi penutupan jalan terdapat plang oleh pemilik tanah berupa himbauan agar jangan mengebut karena yang dilewati adalah lahan pribadi.
”Sekarang postingannya hanya menampilkan foto yang menurut saya kurang lengkap karena tidak ada foto plang tersebut. Mungkin mas atau mbak berkenan menjelaskan detail permasalahan,” pintanya.
Messiana dalam balasan komentar mengatakan, pascablokade jalan, perangkat kelurahan, BPN, TNI-Polri langsung melakukan mediasi kepada pemilik lahan. Disepakati pemilik lahan berkenan segera membongkar batu dan bersedia kembali untuk dijadikan jalan umum.
”Tapi hingga sekarang puluhan batu belum juga disingkirkan,” terangnya. (han/wan)
Mohon bantuannya dari pihak yang berwenang dong. Agar segera ditemukan pemecahan masalahnya.. Akses ke Panti Asuhan, Puskesmas, masjid dan pasar jd terhambat
sudah coba hubungi pihak Kelurahan untuk memediasi? nanti biasanya akan ada polisi juga babhinkamtibmasnya