Waspada Banjir Lahar Dingin, Begini Kondisi Terbaru Sabo Dam Kali Putih Magelang
BNews—MAGELANG— Mewaspadai ancaman lahar dingin Merapi, Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) memastikan sabo dam di wilayah lereng gunung dalam kondisi baik. Di Kali Putih, BBWSSO saat ini telah membangun sabo dam sebanyak 24 buah untuk menampung lahar dingin sebesar 956.200 meter kubik.
Pembangunan sabo dam di Kali Putih menjadi salah satu yang paling serius. Meningat, pengalaman erupsi Merapi tahun 2010, sabo dam tersebut mendapat kiriman banjir lahar dingin paling banyak.
Bahkan akibat banjir lahar dingin itu juga sempat menutup jalan Nasional Jogjakarta-Semarang. ”Mengantisipasi hal serupa, BBWSSO pada 2015-2017 telah membangun pengarah aliran atau diversion channel Kali Putih,” terang Kepala Bidang Operasi dan Pemeliharaan BBWSSO, Pramono, Kamis (19/11).
”Terkait Kali Putih, sudah ada 24 buah sabo dam yang itu nantinya dapat mengendalikan lahar dingin sebesar 956.200 meter kubik,” imbuhnya.
Pramono mengungkapkan, secara global hingga saat ini tercatat sudah ada sekitar 272 buah sabo dam Merapi. Tanggul penampungan dan pengendalian air serta lahar dingin itu tersebar di 15 sungai yang berhulu di Merapi.
”Sabo dam di Kabupaten Magelang berada di Kali Pabelan, Senowo, Lamat, Trising, Putih, Bebeng dan Blongkeng; Boyolali memiliki sabo dam di Kali Apu; Klaten ada di Kali Woro; DI Jogjakarta tersebar di Kali Krasak, Boyong, Kuning, Opak dan Gendol,” ungkapnya.
”Kalau ditotal sabo dam diberbagai lokasi itu setidaknya bisa menampung 13,9 juta meter kubik lahar dingin,” tambah dia.
Disinggung banjir lahar dingin yang diprediksi mengarah ke Kali Gendol, BBWSSO mengaku masih terus berkoordinasi dengan BPPTKG. Baik yang berada di pos PGM Babadan dan pos PGM Kaliurang. Hal ini guna terus melihat perkembangan terkini dengan kemungkin yang mungkin terjadi ketika erupsi terjadi.
”Jumlah sabo dam di Kali Gendol ada 22 buah. Dilengkapi juga dengan sand pocket yang dapat menampung sedimen 589 ribu meter kubik. Kalau untuk volume tampungannya bisa mencapai 1,350 juta meter kubik,” pungkas Pramono. (han)