Tiga Pedagang Diperiksa Polisi Terkait Kasus Dugaan Keracunan Puluhan Siswa Di Magelang

BNews–MAGELANG— Sebanyak tiga pedagang dimintai pihak kepolisian terkait kasus dugaan keracunan puluhan siswa di Mertoyudan Magelang. Tepatnya siswa MI Bulurejo, Dusun Nepak, Desa Bulurejo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, pada Rabu (21/09/2022) kemarin.

Dari penyelidikan tersebut, polisi berhasil memintai keterangan terhadap tiga pedagang yang berjualan di luar sekolah tersebut.

Ketiga pedagang yang diduga menjual makanan tak layak konsumsi itu ialah, pasangan suami-istri yang diketahui menjual mi tumplek; dan seorang pria yang diketahui menjual jagung susu keju (Jasuke).

“Kami belum bisa memastikan apakah tiga orang ini (pedagang) yang menjual jajanan itu. Masih menunggu hasil laboratorium; untuk sample sudah dibawa ke Dinkes dan identifikasi Polres untuk dilanjuti,” ujar Kapolsek Mertoyudan AKP Surjawanto (22/9/2022).

Ia menambahkan, dilakukan interogasi terhadap ketiga pedagang karena dugaan sementara siswa membeli makanan di situ.

Sementara, pihaknya juga masih melakukan pencarian terhadap pedagang lain yang saat itu juga berjualan di sana.

“Kami belum tahu karena yang jualan di sana itu bukan hanya orang tiga itu, ada sekitar 8 pedagang. Kebetulan ketemu baru tiga itu, kemarin diamankan sebagai antisipasi,” ujarnya.

DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)

Setelah dimintai keterangan, lanjutnya, salah seorang pedagang yakni penjual Mi Tumplek mengaku sudah berjualan selama 23 tahun. Dan, selalu aman tidak pernah ada keluhan dari pembelinya.

“Jadi, itu yang jualan mi tumplek sudah jualan selama 23 tahun, itu tidak ada masalah. Jadi, itu belum tentu keracunannya dari si penjual mi tumplek atau Jasuke. Kan juga belum bisa memastikan kebetulan yang ditemukan baru tiga orang pedagang,” terangnya.

Ia melanjutkan, ketiga pedagang diamankan di lokasi yang berbeda-beda.

Pedagang mi tumplek diamankan di rumahnya sedangkan pedagang jagung susu keju diamankan saat hendak berjualan di sebuah SD di daerah Tempuran, Magelang.

“Ahamdullilah, tidak ada korban di sekolah lain. Setelah kami lakukan lidik, ternyata memang sebagian besar dijual di MI Bulurejo, terjual sekitar 35-an porsi di situ,” ucapnya.

Sementara itu, ia melanjutkan, untuk ketiga pedagang tidak dilakukan penahanan karena statusnya masih dimintai keterangan sampai menunggu hasil laboratorium keluar.

“Jadi, tidak dilakukan penahanan namun baru dilakukan interogasi karena belum terbit Laporan Polisi (LP). Saat ini, gerobak milik pedagang dititipkan di sini (Polsek Mertoyudan) untuk mengantisipasi hal yang tidak diiinginkan,” urainya. (*)

About The Author

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!
%d blogger menyukai ini: