Cerita Jejak Roda Jeep Hardtop Bromo

BNews-JATIM- Adalah roda jeep Toyota Hardtop. Mobil keluaran tahun 1976-an itu, kini masih berjaya saat melaju di lautan pasir. Dan masih menjadi ikonic pariwisata dataran tinggi Bromo, Jawa Timur.

Demi mengejar sunrise di dataran tinggi Bromo, pagi buta mobil Toyota Hardtop membawaku bersama rombongan; berjalan dari rest area Sukapura, Probolinggo, melaju dengan kecepatan tinggi melibas jalan tanjakan dengan kencang.

Roda Jeep Hardtop pun berhenti sejenak, persis di dekat masjid, dan pagi itu suhu udara sekitar 10 drajat; rombonganpun turun untuk mengambil air wudhu, terus menunaikan ibadah sholat subuh berjamaah diwaktu pukul 04.20 wib.

Usai sholat, perjalanan berjarak sekitar 30 km tersebut dilanjutkan. Petualangan Jeep Hardtop terus menerobos jalalan berliku; deru kenalpot mobil tua meraung disetiap tikungan menanjak.

Selama perjalanan pagi buta, tak ada kekhawatiran apalagi takut, medan jalan masih gelap. Mobil Hardtop berusia hampir 44 tahun itu; secara fisik tampil prima, jauh dari kesan mobil tua rewel apalagi mogok.

Setelah sampai di kawasan Bromo untuk menikmati indahnya sunrise menyapa awan, sinar perak menyapu hamparan pasir membentang. Deretan bukit pun tergugah, termasuk puncak Semeru yang mengepulkan asap ke langit.

Cerita tentang gunung dengan karakternya. Puncak Semeru, terlihat jelas dari dataran tinggi Bromo, gunung yang hobinya eropsi itu; kadang menggetarkan jiwa. Namun menyimpan sejuta pesona dan makna keindahan tentangnya.

DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)

Masih jejak roda dipasir yang membentang, membentuk goresan panjang tak teratur. Debu beterbangan diterpa angin menutup jejak; ketika roda Jeep Hardtop berhamburan seakan berpacu di arena sirkuit balap.

Kemudian, Jeep diparkir membentuk formasi barisan menghadap matahari, lalu penumpangnya bebas berekspresi di atas lautan pasir Bromo. Usai berselancar di lautan pasir, perjalanan kembali ke rest area Sukapura.

Dalam perjalan kembali ke rest area, rute jalan yang dilalui jeep terlihat jelas betapa ngerinya medan jalan menuju Bromo. Betapa tidak, begitu melihat rute jalan yang dilalui semalam, kiri kanan jalan berupa tebing tinggi dan jurang begitu dalam dan tikungan jalan yang tajam.

“Waktu menuju puncak, kita tidak mengetahui jalan, karena gelap. Padahal laju Jeep dengan kecepatan tinggi; menyalip Hardtop lain di jalan dengan celah sempit dan berliku. Mungkin shock therapy biar tidak ngantuk.” ujar Sukendro teman yang duduk di sebelahku.

Perjalanan kembali ke rest area, dibikin spot jantung melihat medan jalan turun naik terjal. Apalagi saat menyetir Jeep Hardtop; mas sopir bernama Supriyanto, hanya menggunakan tangan kiri memegang setir untuk menggerakkan roda; dan tangan kanannya memegang tuas hand tangan di atas pintu mobil.

Ketika Jeep Hardtop menelusuri jalan yang naik turun, tak heran membuat tegang penumpangnya. Bahkan saat belok tajam; terasa kaki para penumpangpun, seakan ikut menginjak pedal rem.

“Ini pengalaman perjalanan wisata yang menyenangkan, sekaligus menegangkan yang tak terlupakan,” timpal Tri Budi.

Perjalanan ke Bromo, merupakan rangkaian kegiatan studi komparasi Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokompim); Setda Kabupaten Magelang, bersama PWI Kabupaten Magelang, dipimpin Asisten Administrasi Umum, Asfuri Muhsis, ke Dinas Komunikasi dan Informasi Pemerintah Kota Batu Malang, Jatim, selama tiga hari (16 – 18 Juli 2023). (al)

About The Author

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!
%d blogger menyukai ini: