Kisah Cinta Panji Jayakusuma Dengan Dewi Sri yang Melegenda

BNews-NASIONAL– Kisah cinta Panji Jayakusuma adalah salah satu cerita legenda yang terkenal di Indonesia. Jika Eropa memiliki cerita cinta Romeo dan Juliet karya William Shakespeare, maka Nusantara memiliki kisah cinta Panji Jayakusuma dan Dewi Sri.

Kisah cinta Panji dan Sri tidak hanya dikenal di Jawa, tetapi juga di wilayah Asia Tenggara. Cerita ini memiliki banyak versi dalam sejarah Indonesia, seperti versi Bali, Jawa, dan Melayu. Setiap versi tersebut mengalami perubahan tergantung dari ceritanya yang dituturkan secara lisan.

Pertapa bernama Resi Gadahu memiliki lima anak, di antaranya Dewa Kusuma (Lembumiluhur), Lembu Amijaya, Lembu Mangarang, Pregi Wangsa, dan Kili-suci yang menjadi biksu. Dewa Kusuma adalah anak pertama yang menjadi raja di luar Jawa. Kemudian, ia mendirikan Kerajaan Jenggala di Hutan Koripan setelah pulang dari negeri seberang.

Dewa Kusuma memiliki seorang putra bernama Panji dari pernikahannya dengan Putri Keling. Panji bukanlah bayi biasa, melainkan jelmaan Dewa Wisnu yang telah meninggal. Ia ditinggalkan oleh saudara perempuannya yang sangat menyayanginya, Dewi Sri.

Meskipun mereka berpisah, Sri dan Panji tak sengaja bertemu. Mereka menjalin asmara, tetapi sayangnya Sri dibunuh dan kematian tersebut memukul hati Panji. Dewa berkehendak agar Sri dilahirkan kembali dalam tubuh bayi yang kemudian diberi nama Rara Temon. Bayi tersebut merupakan putri dari Dewi Rago, istri Raja Daha, yang kemudian diadopsi oleh Lurah Bantrang dan Nyi Bantrang.

Panji yang sedih atas kepergian Sri diminta oleh ayahnya untuk menikahi Tamiaji, putri Kediri. Namun, luka hati Panji tak dapat ditutupi. Saat berburu di hutan, Panji bertemu dengan Rara Temon dan mereka saling jatuh cinta. Rara Temon kemudian dibawa ke ibu kota kerajaan. Namun, Dewa kembali memisahkan mereka berdua.

Suatu saat, Panji terpisah dengan istri dan pengikutnya saat berlayar. Istri Panji terdampar di Bali, sementara Panji terdampar di Tanah Dayak. Untuk bertahan hidup, Panji mengubah namanya menjadi Jayakusuma dan menjadi pengikut Raja Urawan. Keberanian dan kesetiaan Panji membuatnya terkenal karena berhasil mengalahkan musuh raja.

DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)

Sementara itu, istri Panji mendapat pertolongan dari Sang Hyang Narada dan diubah menjadi seorang pria bernama Raden Jayalengkara. Ia bertemu Raja Bajosengara di Bali dan akhirnya menjadi ahli waris tahta kerajaan.

Keduanya, Jayakusuma dan Jayalengkara, menjadi raja di wilayah masing-masing dan terjadi ketegangan antara dua wilayah tersebut. Tanpa menyadari identitas asli satu sama lain, Jayakusuma diam-diam menyelinap ke dalam tenda Jayalengkara. Perselisihan hampir terjadi namun mereka dicegah oleh Sang Hyang Narada.

Sang Hyang Narada mengubah penampilan Jayalengkara dan membuka mata Jayakusuma, mereka terkejut melihat sosok yang sangat dicintai. Panji membawa Sri kembali ke perkemahannya setelah mengetahui kebenaran tersebut.

Panji, istri, dan pengikutnya tinggal di Bali selama beberapa waktu dan hidup bahagia. (*)

About The Author

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!
%d blogger menyukai ini: