Kisah Pilu Foto Dhea Sebelum Diracun Adik Kandung Sendiri di Magelang, Akrab Dengan Pelaku

BNews–MAGELANG– Dhea Chairunnisa tengah merencanakan pernikahan sebelum meninggal di tangan adiknya sendiri, Dhio. Unggahan media sosial milik Dhea sebelum meninggal pun menjadi sorotan.

Melalui akun media sosial TikTok-nya, Dhea kerap membagikan momen bahagia dan menyejukkan.

Dhea bahkan beberapa kali membagikan momen kebersamaannya dengan sang adik, Dhio.

Dalam salah satu unggahan Dhea terlihat membuat video bersama Dhio. Ia tampak tersenyum ketika memeluk pundak sang adik.

Meski tak sering membuat konten, unggahan Dhea belakangan jadi sorotan. Pasalnya, Dhea membuat caption bak sebuah firasat.

Mendiang Dhea menyinggung soal racun dan tubuh kaku. “Racun taehyungg, tp nape kaku banget,” tulis Dhea pada Juli 2022 di akun @dheachr15.

DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)

Tak hanya itu, Dhea juga sempat membagikan foto idolanya, Jungkook BTS sedang melambaikan tangan.

Foto tersebut lantas ramai dikomentari khalayak ramai.

ansalmaaa: seperti sudah firasat captionnya

Ditha Rachmi: trnyta sudah menunjukkan tanda tnda nya husnul khotimah ya dea

aca: Kaget bgt liat caption nya ada kata racun jg

Kronologi

Aksi pemuda bernama Dhio yang tega me racuni satu keluarganya hingga tewas tengah jadi sorotan.

Belakangan, polisi mengungkap fakta baru terkait aksi pembunuhan berencana yang dilakukan Dhio alias DSS.

Tak cuma dari pihak Polda Jateng, fakta terkini perihal sosok korban Dhio pun terkuak dari media sosial.

Publik dibuat terkejut dengan postingan terakhir Dhea, kakak kandung yang dibunuh oleh Dhio.

Sebelumnya diwartakan, satu keluarga yakni Abbas Ashar (58), Heri Riyani (54), dan anaknya, Dhea Chairunnisa (24) meninggal dunia.

Sebelum meregang nyawa, tiga keluarga yang dikenal harmonis itu sempat meminum teh hangat dan es kopi di rumahnya di Jalan Sudiro, Gang Durian, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Senin (28/11/2022).

Tak disangka-sangka, ternyata teh dan kopi tersebut telah dicampur dengan racun oleh Dhio.

Sebelum teh dan kopi, Dhio rupanya sempat memasukkan racun ke minuman dawet untuk keluarganya.

Namun racun jenis arsenik itu tak membuat keluarganya meninggal.

Tak menyerah, Dhio pun mencoba cara lain, yakni membeli racun jenis sianida dengan dosis tinggi.

Pemuda pengangguran itu pun tega memasukkan zat sianida tersebut ke minuman yang ia suguhkan untuk ayah, ibu, dan kakaknya.

“Hasil otopsi yang disampaikan oleh ibu Kabid Dokkes Polda Jateng yang telah mengambil sampel dalam organ tubuh di bagian lambung, ternyata ditemukan zat lain yakni zat golongan sianida. Tidak hanya arsenik seperti yang sempat disampaikan oleh bersangkutan (tersangka),” ungkap Plt Kapolresta Magelang AKBP Mochamad Sajarod Zakun dilansir TribunnewsBogor.com dari Kompas.com, Rabu (30/11/2022).

Sempat tak mengaku telah me racuni keluarganya dengan sianida, Dhio tak berkutik kala penyidik menemukan bukti baru.

Tim Polda Jateng menemukan botol sianida yang digunakan Dhio untuk membunuh keluarganya.

Terungkap, Dhio sempat membeli zat arsenik sebanyak 10 gram dan sianida sebanyak 100 gram.

Akibat perbuatannya, Dhio telah resmi ditetapkan sebagai tersangka dan terancam dijerat dengan pasal 340 KUHP dengan ancaman hukuman mati atau seumur hidup.

Motif Pembunuhan

Terkait motif tega melakukan tindakan keji, Dhio mengungkap alasannya ke polisi.

Ternyata selama ini Dhio menyimpan perasaan sakit hati terhadap orangtua dan kakaknya.

Hal itu lantaran Dhio selalu dibebankan oleh keluarganya untuk bekerja guna membantu perekonomian keluarga.

Sementara kakak Dhio, mendiang Dhea tidak dibebani hal yang sama.

Hal tersebut diungkap oleh Plt Kapolresta Magelang AKBP Mochamad Sajarod Zakun.

Pelaku mengaku sakit hati pada orangtua dan kakaknya karena didesak membantu perekonomian keluarga usai sang ayah, Abbas pensiun dua bulan lalu.

Ya, usai sang kepala keluarga pensiun, pemasukan keluarga hanya bersumber dari uang pensiunan saja. Adapun Dhea dan Dhio tidak bekerja.

Bukan cuma untuk sehari-hari, keluarga pensiunan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) itu juga butuh uang untuk pengobatan mendiang Abbas.

Merasa gusar karena selalu dibebani perekonomian keluarga, Dhio pun sakit hati dan langsung merancang pembunuhan keluarganya.

“Anak pertama (DK) sempat bekerja, tapi sekarang sudah keluar, sedangkan anak kedua tidak bekerja. Tapi dia (DDS) dibebani untuk membantu keuangan keluarga. Hal itulah yang membuat pelaku sakit hati,” ungkap Mochammad Sajarod Zakun. (bsn)

@dheachr15

racun taehyungg, tp nape kaku banget🥲

♬ Left And Right (Speed Up) – jjqrks

About The Author

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!
%d blogger menyukai ini: